WN Israel yang Dilepas Hamas Tulis Surat Mengharukan: Putriku Diperlakukan Seperti Ratu - Telusur

WN Israel yang Dilepas Hamas Tulis Surat Mengharukan: Putriku Diperlakukan Seperti Ratu

Surat warga Israel (Danielle dan putrinya, Emilia) yang dilepaskan pejuang Hamas. Foto: Dok.Brigade Al-Qassam

telusur.co.id - Israel dan Hamas telah sepakat untuk melakukan pertukaran tahanan selama gencatan senjata empat hari. Seorang tawanan Israel yang dibebaskan oleh Hamas menulis surat ucapan terima kasih kepada kelompok perlawanan Palestina tersebut.

Pada tanggal 24 November, Danielle Aloni dan putrinya Emilia (5 tahun), yang ditawan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata, dan dipertemukan kembali dengan kerabat mereka.

Ibu dan anak itu ditawan menyusul serangan pejuang Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 sebagai bentuk perlawanan atas penjajahan Israel yang kejam.

Surat itu dipublikasikan Brigade Al-Qassam di akun Telegram resminya pada pukul 1649 GMT pada 27 November. Surat itu awalnya ditulis dalam bahasa Ibrani dan disertai dengan terjemahan bahasa Arab, bersama dengan foto ibu Israel dan putrinya.

Dalam surat yang mengharukan dan menyentuh hati itu, Danielle berulang kali mengucapkan terima kasih atas perlakuan baik para pejuang Hamas, terutama kepada putrinya.

Berikut terjemahan isi surat yang ditulis Daniel untuk pejuang Hamas, dilansir Quds News Network, dikutip pada Selasa (28/11/23):

Kepada para jenderal [pejuang] yang menemani saya beberapa minggu terakhir ini, sepertinya kita akan berpisah besok, tapi saya ucapkan terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam, terima kasih atas kemanusiaan Anda yang luar biasa yang Anda tunjukkan terhadap putriku, Emilia. 

Anda seperti orang tua baginya [Emilia], kalian membiarkannya [Emilia] ke ruangan Anda kapan pun dia mau. Dia merasa bahwa Anda semua bukan sekadar teman, tetapi orang-orang tersayang yang sejati dan baik hati.

Terima kasih, terima kasih, terima kasih, atas waktu yang Anda habiskan bersamanya, layaknya pengasuh anak. Terima kasih telah bersabar padanya dan memanjakannya dengan permen, buah-buahan, dan segalanya, meskipun tidak tersedia cukup.

Anak-anak memang tak boleh ditawan, tapi berkat Anda, dan berkat orang-orang baik lainnya yang kami temui selama ini, putri saya menganggap dirinya seperti seorang ratu di Gaza...dan, secara umum, dia merasa menjadi pusat perhatian dunia.

Dalam perjalanan panjang yang kami lalui, kami belum pernah bertemu seseorang dalam perjalanan panjang kami, dari bawahan hingga atasan, yang tidak memperlakukan Emilia dengan kelembutan, perhatian, dan cinta.

Selamanya kami berutang budi kepada Anda, karena putri ku meninggalkan tempat ini [Gaza] tanpa trauma psikologis sama sekali [Emilia tidak mengalami trauma]. 

Saya akan mengingat perilaku baik Anda meskipun Anda menghadapi situasi sulit dan kerugian besar yang Anda derita di sini, di Gaza.

Saya berharap di dunia ini kami bisa menjadi teman yang benar-benar baik untuk kalian. Saya berharap Anda semua sehat dan sejahtera. 

Salam cinta dan keselamatan untuk Anda dan keluarga Anda. Terima kasih banyak.

Danielle & Emilia

Surat Danielle semakin mempertegas bahwa para tawanan Israel diperlakukan baik selama disandera di Gaza. 

Hal ini pula yang menjadi penyebab Israel melarang para sandera yang dibebaskan bicara pada pers. Israel tak ingin warganya sendiri memuja-muji perlakuan baik pejuang Palestina—sementara mereka memperlakukan warga Palestina yang dipenjaranya dengan kejam.

Hingga hari ketiga gencatan senjata (Minggu, 26/11), Hamas telah melepaskan 58 sandera dan Israel melepaskan 117 warga Palestina yang telah dipenjaranya bertahun-tahun. 

Namun, tak cuma melepaskan 117 orang tersebut, pasukan zionis itu juga menangkap 116 warga Palestina di Tepi Barat.
Saat ini, Israel memenjarakan sekitar 5.000 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak.[Fhr]


Tinggalkan Komentar