telusur.co.id - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan ada 58 perusahaan pelat merah menyalurkan bantuan ke 40 desa yang terdampak gempa di Cianjur.

Tidak saja diberikan saat ini, Erick Thohir memastikan bantuan BUMN juga ada pada saat pemulihan atau pasca bencana. Dia pun meminta Satuan Tugas (Satgas) BUMN mendistribusikan bantuan secara maksimal.

“Selain kolaborasi 58 BUMN, kita juga mendorong sinergitas dengan Kementerian dan Lembaga lain, semoga bantuan dapat kami maksimalkan dan meringankan masyarakat yang terdampak," ungkap Erick Thohir, Minggu (27/11/2022).

Erick Thohir menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kontribusi perusahaan BUMN yang turun langsung membantu para korban gempa Cianjur. Orang nomor satu di Kementerian BUMN ini juga mendorong seluruh perusahaan pelat merah untuk terus berkolaborasi dan saling membahu menanggulangi dampak serta pemulihan pasca bencana.

"Saya berterima kasih atas kerja keras dan amanah yang dijaga. Kehadiran BUMN di sini adalah untuk memastikan bahwa kita bisa terdepan sebagai satu keluarga besar untuk memberikan solusi bagi masyarakat,” kata Erick Thohir.

Erick Thohir juga menyampaikan, hal yang paling penting saat ini adalah BUMN hadir di tengah masyarakat untuk mendampingi dan membantu langkah penanggulangan bagi korban. Begitu pula ke depannya, sinergi BUMN diminta turut fokus dalam mendukung pemulihan sejumlah fasilitas seperti sekolah, rumah ibadah, hingga layanan kesehatan yang terdampak gempa.

"Dari kesinambungan upaya yang dilakukan, peran BUMN dapat dirasakan langsung meringankan beban para korban," ungkap Erick Thohir.

Senada dengan arahan Menteri BUMN, peduli bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur Jawa Barat, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) mengirim logistik hingga perlengkapan pendukung bagi para korban yang tengah mengungsi di sejumlah lokasi. Bantuan didistribusikan melalui posko Pupuk Indonesia Grup yang tergabung dalam Satgas BUMN di Kecamatan Cigenang.

Teguh Ismartono, SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim mengungkapkan bantuan ini sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap para korban, sesuai arahan Kementerian BUMN untuk turun langsung memberi manfaat dalam menyikapi kondisi yang terjadi. Selain juga wujud implementasi UU Nomor 19 Tahun 2003, tentang tugas BUMN sebagai agen pembangunan.

Segala bentuk bantuan didasari kebutuhan mendesak para korban di Kecamatan Cigenang, utamanya bahan pokok hingga keperluan bayi dan tenda layak untuk para pengungsi. Penyaluran bantuan pun mencakup berbagai wilayah Cigenang, diantaranya Desa Padaluyu, Desa Pasir Ipis, Desa Sukamulya, Kampung Pabrik Jamur dan Desa Cijedil.

"Sesuai informasi, kebutuhan logistik merupakan hal sangat mendesak untuk segera dipenuhi bagi para korban, mulai dari bahan pokok hingga keperluan bayi. Makanya itu prioritas utama yang kami penuhi terlebih dulu, ditambah tenda layak untuk para pengungsi berteduh," ujar Teguh.[]