telusur.co.id - Tembok Besar China peninggalan Dinasti Ming, mengalami kerohohan akibat gempa magnitudo 6,9 di Provinsi Qinghai, China Barat Laut.

Tembok Besar sepanjang 2 meter di sektor Kabupaten Shandan, Provinsi Gansu, China Barat Laut, runtuh saat terjadi gempa tersebut. Wilayah itu berjarak 114 kilometer dari pusat gempa di daerah Menyuan, Prefektur Otonomi Tibet Haibei di Qinghai.

Kepala Badan Gempa Gansu, Shi Yucheng mengatakan, adanya daerah pemukiman warga di sekitar pusat gempa yakni yang terdekat berjarak 40 kilometer. Ia juga mengatakan bahwa penduduk setempat juga sudah terbiasa menghadapi gempa sepeti ini.

"Mereka berada di wilayah 'sabuk gempa' dan penduduk setempat terbiasa menghadapi gempa," ujarnya.

Pemukiman warga sekitar juga telah diperbaharui agar tahan dengan gempa. Hal tersebut merupakan kebijakan baru yang telah diberikan oleh pemerintah pasca gempa magnitudo 7,1, 4 April 2010 yang menyebabkan 2.698 orang tewas dan 270 hilang. 

Meski begitu, untuk gempa kali ini tidak ada laporan mengenai kematian. Namun, terdapat sembilan orang terluka, di mana delapan di antaranya dipulangkan dari rumah sakit dan satu masih dalam pengawasan.

Laporan: Rofifah Hanna Luthfiah