telusur.co.id - Kapolri Jenderal Idham Azis diingatkan tokoh nasional Rizal Ramli terkait diberlakukannya borgol terhadap deklator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI, Jumhur Hidayat, dan Syahganda.
"Mungkin maksudnya memborgol Jumhur, Syahganda dan kawan-kawan supaya ada efek jera. Tetapi itu tidak akan effektif dan merusak image Polri, ternyata hanya jadi alat kekuasaan — it’s to far off-side ! Mereka bukan terorist atau koruptor," ujar mantan menteri Gus Dur dan Jokowi tersebut, dalam cuitan twitternya @RamliRizal, Jumat (16/10/2020).
Aktivis 77/78 itu menjelaskan, ketika pemerintahan Gus Dur, memisahkan Polri dari TNI, kami membayangkan Polri akan dicintai karena jadi pengayom rakyat. Hari ini kami tidak menyangka Polri jadi multi-fungsi. too much, pake borgol aktifis segala," tambah RR.
Sementara itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, ikut mengkritisi soal sikap Polri terhadap para aktivis KAMI.
"Ditahan saja tidak pantas apalagi diborgol untuk kepentingan disiarluaskan," kata Jimly dalam twitternya @JimlyAS. Sebagai pengayom warga, polisi harusnua lebih bijaksana dalam menegakkan keadilan dan kebenaran.
"Carilah orang jahat, bukan orang salah atau yang sekedar "salah", tutupnya.
Sebelumnya, Beberapa pimpinan dan inisiator Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia diborgol saat mengikuti jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/10/). Terlihat, para aktivis menggunakan baju tahanan berwarna orange dengan tangan diborgol.(fir)