telusur.co.id -Pada 30 Juni 2024, komunitas sosial non-profit yang Rangkul Tangan berhasil melakukan program perdana untuk program 'mengajar mata pelajaran dasar' kepada adik-adik di Rumah Penyuluhan Kreatif (RPK) Kampung Pemulung Pondok Labu, Jakarta Selatan. Rangkul Tangan besisi anak-anak muda yang ingin berkontribusi terhadap sistem kualitas pendidikan secara non-formal kepada adik-adik yang membutuhkan. Project kali ini sukses diikuti oleh 28 relawan umum yang berhasil memberikan pengajaran kepada 25 anak-anak di kampung pemulung tersebut.
"Untuk saat ini Rangkul Tangan menerapkan tiga jenis program. Program pertama adalah memperingati hari besar secara edukatif dan menyenangkan. Program kedua yakni mengajar mata pelajaran dasar dengan sistem fun-learning & art. Yang ketiga adalah spesial event, di mana kita nantinya akan bermain bersama adik-adik pejuang kanker, teman-teman disabilitas, oma opa panti jompo, dan lain-lain." Ujar Malika selaku founder dari komunitas Rangkul Tangan.
Setelah sebelumnya sukses melakukan project pertama bertemakan peringatan hari besar pancasila, kali ini Rangkul Tangan berfokus kepada pengajaran mata pelajaran dasar, sains (mengenal tumbuhan dan jenis-jenis daun). Dalam kegiatan ini, para relawan menerapkan tiga proses pengajaran, pertama adalah pengenalan materi mengenai tumbuhan, lalu dilanjutkan dengan games dan di tutup dengan fun-art.
Dalam pemaparan materi, para relawan menerapkan sistem pembelajaran interaktif kepada adik-adik partisipan, hal ini dilakukan guna meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam menyampaikan gagasan dan opini. Selanjutnya, para relawan menerapkan permainan games puzzle, di mana adik-sdik partisipan akan menyusun dengan rapih gambar dan jenis daun yang teracak. Sistem ini bertujuan untuk mengasah kembali daya ingat akan materi yang telah diajarkan, meningkatkan kemampuan problem-solving, dan melatih kerjasama tim.
Acara ditutup dengan kegiatan yang paling disukai oleh partisipan, yaitu fun-art. Di sini, adik-adik relawan akan diberikan tote bag, daun, batu, dan juga cat air. Nantinya, Mereka diminta untuk melakukan seni eco-print (melukis dengan pewarna alami zat daun yang di hancurkan menggunakan batu). Setelahnya mereka dipersilahkan untuk menghias hasil ecoprint dengan tambahan cat air sesuai selera. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak dan memberikan kebebasan kepada mereka untuk berekspresi melalui seni visual.
Seluruh keseruan rangkaian kegiatan ini dapat dilihat langsung di instagram @rangkultangan. Untuk melakukan kerjasama lainnya dapat email ke rangtangvolunteer@gmail.com.(fie)