Anak Pejabat Pajak Bawa Rubicon Aniaya Remaja, Sri Mulyani Geram - Telusur

Anak Pejabat Pajak Bawa Rubicon Aniaya Remaja, Sri Mulyani Geram


telusur.co.id - Kasus penganiayaan remaja berinisial David oleh Mario Dandy Satriyo (MDS), anak seorang pejabat Ditjen Pajak Jakarta Selatan, menuai sorotan publik.

MDS, tersangka penganiayaan tersebut rupanya dikenal suka pamer kemewahan di media sosial. Bahkan saat melakukan penganiayaan terhadap David, MDS mendatangi korban bersama teman-temannya dengan menggunakan mobil Jeep Rubicon.

Adanya kasus anak pejabat Ditjen Pajak aniaya remaja itu, membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani geram. Ia lantas menginstruksikan beberapa hal ke tim Kemenkeu. 

"Kemenkeu mengecam tindakan kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan - dan mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang," kata Sri Mulyani dikutip dari akun instagramnya @smindrawati, Rabu (22/2/23).

Sri Mulyani juga mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kemenkeu yang menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kemenkeu dan menciptakan reputasi negatif kepada seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih, dan profesional.

Kemenkeu terus melakukan langkah konsisten untuk menjaga integritas seluruh jajaran dengan menerapkan tindakan disiplin bagi mereka yang melakukan korupsi dan pelanggaran integritas. 

(Inspektorat) Kemenkeu melakukan langkah sesuai aturan untuk penyelidikan jajaran yang ditengarai melanggar aturan dan Kemenkeu terus melakukan tindakan disiplin sesuai aturan ASN yang berlaku.

"Kepercayaan publik adalah hal esensial dan fondasi yang harus dijaga bersama dan tindak boleh dikompromikan oleh seluruh jajaran Kemenkeu," tegasnya.

Informasinya, David (14) yang menjadi korban penganiayaan MDS merupakan anak pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor.

Ketua PP GP Ansor Sumantri Suwarno berharap kasus penganiayaan David diusut tuntas dan jangan sampai pelakunya lolos dari jeratan hukum kendati ayah dari tersangka seorang pejabat eselon II di DJP Kemenkeu. 

"Maaf kali ini jika ada upaya intervensi sepertinya (kami) akan membentuk tembok yang sangat keras. Bisa melebar ke mana-mana,” kata Sumantri Suwarno di twitter.

Sumantri juga meyakini proses hukum akan berjalan dengan adil. Pihaknya siap menjaga proses hukum ini. 

"Apalagi ayah David (Jonathan Latumahina, pengurus GP Ansor) sudah meminta penegasan hukum diteruskan hingga tuntas,” kata Sumantri.[Fhr] 


Tinggalkan Komentar