telusur.co.id - Anggota Komisi II DPR RI, Anwar Hafid menilai Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak yang bakal berlangsung pada 2024 berbeda dengan pemilu sebelumnya. Menurut Anwar, pemilu kali ini akan memiliki tiga rasa yang berbeda.
"Rasa, ada rasa pandemi, ada rasa krisis resesi dan ada rasa suksesi," ucap dia dalam diskusi di Media Center DPR RI, Jakarta (7/10/21).
Dengan adanya tiga rasa tersebut, Anwar yang juga politisi Partai Demokrat menuturkan perlunya persiapan untuk kesuksesan pemilu 2024.
"Persiapannya tidak boleh sama dengan persiapan kita mempersiapkan pemilu pemilu yang sudah-sudah, karena tiga rasa tadi itu," lugasnya.
Partai Demokrat juga, lanjut mantan Bupati Morowali, Sulawesi Tengah, perlunya beberapa pijakan guna mendesain sistem pemilu dan pemilihan yang tentu lebih baik
Pertama, kata Anwar perlunya memegang prinsip konstitusionalitas. Dimana, seluruh tahapan harus sesuai dengan konstitusi negara.
"Konstitusi kita tentu undang-undang pemilu, undang-undang Pilkada yang sudah kita sepakat bersama-sama *tidak ada revisi* artinya karena kita semua sudah sepakat tidak ada revisi, maka seluruh penyelenggaraan pemilihan pemilu dan pemilihan itu, harus berdasarkan di undang-undang itu," terangnya.
Berikutnya lanjut Anwar, seluruh pembuat kebijakan harus menjunjung tinggi azas kemanusiaan. Karena penyelenggara pemilu memiliki pengalaman dari pemilu sebelumnya.
"Kita punya pengalaman pemilu 2019 yang mencederai demokrasi kita karena adanya petugas-petugas kita yang gugur dalam menyelenggarakan pemilu 2019 yang lalu," jelas dia.
Atas dasar itu, kata Anwar, Partainya melihat harus ada upaya pembenahan dalam sistem agar lebih baik. "Dua prinsip inilah yang selalu kami pegang," ucapnya.[iis]