telusur.co.id - Amerika Serikat (AS) berpesan kepada Iran bahwa AS tidak memiliki hubungan atau pengetahuan sebelumnya mengenai serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, ibu kota Suriah.
Dikutip situs berita Axios, Selasa (2/4/24), para pejabat Israel dan AS mengatakan bahwa “Israel memberitahu pemerintah AS mengenai serangan tersebut beberapa menit sebelum angkatan udaranya melakukan serangan,” dan bahwa mereka “tidak meminta lampu hijau AS untuk melancarkannya.”
Situs web tersebut juga mengutip pernyataan seorang pejabat AS bahwa peringatan Israel “tidak rinci,” dan menjelaskan bahwa peringatan tersebut tiba “ketika pesawat tempur sudah berada di udara.”
Dia menjelaskan bahwa Israel “tidak memberi tahu AS bahwa mereka berencana mengebom sebuah gedung di kompleks kedutaan Iran.”
Axios menilai “pesan langka” Washington kepada Teheran tersebut menunjukkan bahwa “pemerintahan Biden sangat prihatin karena serangan Israel dapat menyebabkan eskalasi regional.”
Presiden Iran Sayid Ibrahim Raisi menegaskan bahwa serangan yang menyebabkan terbunuhnya tujuh anggota Garda Revolusi pada hari Senin itu “tidak akan dibiarkan tanpa balasan.”
Dewan Keamanan PBB atas permintaan Rusia dijadwalkan mengadakan mengadakan sesi untuk membahas pemboman Israel tersebut.
Wakil Perwakilan Tetap Pertama Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky, mengatakan: “Setelah serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus hari ini (Senin malam), Iran meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk tindakan ini.”
Dalam sebuah postingan di platform X, dia menambahkan: “Menyusul surat mereka (protes kepada Dewan), kami meminta pengarahan terbuka kepada Dewan Keamanan PBB.”
Pejabat Rusia itu menjelaskan bahwa kepresidenan Dewan Keamanan Malta menetapkan sidang tersebut pada pukul 15:00 waktu New York (19:00 GMT).
Sebelumnya pada hari Selasa, IRNA melaporkan bahwa Duta Besar dan Asisten Perwakilan Iran untuk PBB, Zahra Ershadi, dalam suratnya menuntut Dewan Keamanan “mengutuk serangan kriminal tersebut dengan sekuat tenaga dan mengadakan pertemuan mendesak untuk membahas hal ini, menangani pelanggaran secara terbuka terhadap aturan dan prinsip hukum internasional” yang dilakukan Israel.
Tel Aviv tidak mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, namun Radio Angkatan Militer Israel mengatakan bahwa Israel “tidak membidik gedung Kedutaan Besar Iran, melainkan gedung yang berdekatan dengan kedutaan yang berfungsi sebagai markas militer IRGC.”
Juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, mengatakan bahwa Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk serangan itu, dan meminta “semua pihak terkait untuk sedapat mungkin menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut.”
Juru bicara PBB Stephane Dujarric menambahkan, “(Sekjen) memperingatkan bahwa setiap kesalahan perhitungan dapat menyebabkan perluasan konflik di kawasan yang sudah bergejolak, dengan konsekuensi yang menghancurkan bagi warga sipil yang telah menghadapi penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Suriah, Lebanon, dan wilayah pendudukan Palestina serta kawasan Timur Tengah secara lebih luas.” [Tp]