telusur.co.id - Asosiasi Pemasok Energi, Batubara, dan Mineral Indonesia (ASPEBINDO) menyatakan dukungan penuh terhadap upaya penguatan pengawasan dan peningkatan kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam rangka melindungi konsumen dan menjaga kepercayaan publik.
Hal ini merespons pemberitaan mengenai dugaan peredaran BBM oplosan yang mencoreng nama baik Pertamina serta badan usaha penyedia BBM lainnya.
Ketua Umum ASPEBINDO, Anggawira, menegaskan pentingnya menjaga integritas distribusi energi nasional karena berdampak langsung pada kelancaran aktivitas logistik dan perekonomian di Indonesia.
Menurutnya, isu ini harus disikapi secara objektif tanpa mengesampingkan asas praduga tak bersalah.
“Kami mendukung upaya semua pihak dalam menjaga kualitas BBM yang beredar di masyarakat. Pertamina sebagai BUMN strategis telah berkontribusi besar dalam mendistribusikan energi ke seluruh pelosok negeri, dan kami percaya mereka memiliki komitmen kuat untuk menjaga kualitas serta pelayanan terbaik,” ujar Anggawira, Selasa (4/3/25).
ASPEBINDO juga mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Pertamina dalam menindaklanjuti isu ini melalui investigasi internal dan kerja sama dengan aparat penegak hukum. Langkah ini dinilai sebagai bentuk komitmen dalam memastikan produk yang diterima masyarakat sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
ASPEBINDO menilai bahwa kejadian ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sistem pengawasan di seluruh rantai distribusi BBM, mulai dari produksi, transportasi, hingga penyaluran di SPBU.
“Momentum ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat sistem pengawasan dengan pemanfaatan teknologi digital dan kolaborasi lintas sektor. Pengawasan yang efektif akan menjadi kunci dalam mencegah potensi penyimpangan di lapangan,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, ASPEBINDO mengajukan beberapa rekomendasi strategis sebagai langkah solutif, di antaranya:
1. Peningkatan Pengawasan dan Kontrol Kualitas melalui penerapan teknologi digital dan sistem pemantauan real-time di seluruh jalur distribusi BBM.
2. Kolaborasi dengan Pihak Terkait seperti Pertamina, badan usaha penyedia BBM, asosiasi, dan aparat penegak hukum untuk memperkuat pengawasan dan investigasi.
3. Edukasi dan Sosialisasi kepada Konsumen mengenai ciri-ciri BBM berkualitas dan mekanisme pelaporan jika menemukan indikasi penyimpangan.
4. Evaluasi dan Perbaikan Prosedur Operasional (SOP) dalam distribusi BBM guna menutup celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
"ASPEBINDO berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dan badan usaha dalam menjaga stabilitas serta kualitas distribusi energi nasional. Dengan penguatan pengawasan dan kerja sama yang sinergis, kami optimistis kepercayaan publik dapat terjaga dan insiden serupa dapat dicegah di masa mendatang,” pungkas Anggawira.
ASPEBINDO berharap semua pihak terkait dapat bahu-membahu memperkuat sistem distribusi energi demi kepentingan masyarakat dan kemajuan perekonomian nasional.[Nug]
