telusur.co.id - Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) menyambut baik dan mendukung penuh pernyataan Prof. Yassierli, Menteri Ketenagakerjaan, yang mengungkapkan rencananya untuk mendorong lahirnya kebijakan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi driver ojol. THR merupakan budaya di Indonesia.
Muhamad Rusdi, Presiden ASPEK Indonesia, menyatakan bahwa keputusan Menteri Ketenagakerjaan tersebut adalah langkah yang sangat bijaksana. Selama ini, para pengemudi ojol belum mendapatkan hak THR, padahal mereka juga merupakan pekerja yang berhak atas tunjangan tersebut.
Meskipun hubungan kerja mereka tergolong unik, prinsip dasar yang harus dijunjung adalah bahwa mereka adalah pekerja yang juga berhak mendapatkan THR, yang tentunya akan memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan keluarga mereka. Karena ini bagian dari budaya Indonesia, menjelang hari raya, banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, dan THR akan sangat membantu dalam hal tersebut.
Lebih lanjut, Rusdi menambahkan bahwa pemberian THR tidak hanya bermanfaat bagi para pengemudi ojol dan keluarganya, tetapi juga bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Sebagai contoh, pada tahun 2024, Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut sejak bulan Mei, yang disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat akibat terbatasnya peredaran uang.
Sebelumnya, pada bulan Maret dan April tahun 2024, Indonesia sempat mengalami inflasi, karena meningkatnya daya beli buruh dan masyarakat, yang tentunya hal tersebut disebabkan oleh adanya pemberian THR.
THR merupakan salah satu instrumen dari Redistribusi profit agar profit perusahaan tidak hanya beredar di segelintir orang saja. Profit harus bisa dinikmati oleh mereka yang berkontribusi bagi kemajuan perusahaan melalui THR, sebagai perusahaan digital dan modern, para aplikator sudah selayaknya berpikiran selangkah lebih maju dengan menerapkan prinsip kolaborasi yang sinergis antar seluruh stakeholders bisnis.
Dalam hal ini, para driver adalah stakeholder terpenting yang menjalankan operasional bisnis dengan resiko besar, mengoptimalkan infrastruktur pribadi sampai kepada berinteraksi langsung dengan customer.
Lebih lanjut Rusdi mengatakan bahwa Tunjangan Hari Raya (THR) bukan hanya membantu kesejahteraan para pengemudi ojol, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendongkrak perekonomian Indonesia, yang saat ini tengah menghadapi tantangan, termasuk deflasi yang terjadi pada bulan Januari lalu.
Keadaan ekonomi Indonesia saat ini memang cukup berat, lebih parah daripada dampak pandemi maupun krisis ekonomi 1998. Oleh karena itu, ASPEK Indonesia menyambut baik rencana pemberian THR bagi para pengemudi ojol dan berharap langkah ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pemulihan ekonomi nasional. [ham]