Atasi Kebakaran di Jakarta, Mujiyono Wariskan Program Relawan Kebakaran - Telusur

Atasi Kebakaran di Jakarta, Mujiyono Wariskan Program Relawan Kebakaran

Anggota DPRD DKI Jakarta, Mujiyono. (Foto: telusur.co.id/Tegar).

telusur.co.id - DPRD DKI Jakarta menaruh perhatian yang besar terhadap kasus kebakaran yang kerap terjadi di Jakarta. 

Anggota DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengaku telah membentuk relawan kebakaran saat dirinya menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 lalu. Tim itu dibentuk setelah Mujiyono menggandeng lembaga pendidikan negeri dalam menanggulangi insiden kebakaran di permukiman padat penduduk.

"Saya pernah buat kajian sendiri bersama teman-teman ITB (Institut Teknologi Bandung) kaitannya dengan penanganan kebakaran di permukiman padat penduduk, kurang lebih 3-4 tahun yang lalu," kata Mujiyono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/9/24).

"Pada akhirnya menjadi supporting document (berkas pendukung) untuk program relawan kebakaran," sambungnya.

Menurutnya, program yang diluncurkan dua tahun lalu ini menjadi salah satu warisan (legacy) dari Komisi A DPRD DKI Jakarta untuk masyarakat. Di setiap RW terdapat 30 orang komponen masyarakat yang peduli dengan pencegahan kebakaran.

"Relawan ini diperlukan karena potensi kebakaran yang paling besar berada di wilayah pemukiman padat penduduk. Kalau kita narasikan daerah kumuh itu, potensi kebakarannya sangat tinggi, penyebabnya terutama karena korsleting listrik kalau nggak salah hampir 60 persen," beber Mujiyono.

Selanjutnya, dia mengungkapkan bahwa  fakta di lapangan menemukan banyak warga di pemukiman penduduk yang nekat mengambil listrik sembarangan. Bahkan mereka tidak memakai peralatan atau instalasi listrik sesuai SNI.

"Ini pada akhirnya sangat berpotensi untuk terjadinya kebakaran, dan relawan kebakaran ini dibentuk karena bagian dari antisipasi penanganan kebakaran di tingkatan RW," ungkap dia.

Mujiyono menyampaikan, Komisi A DPRD periode 2019-2024 kerap menyuarakan pentingnya penanganan kebakaran kepada Pemprov DKI Jakarta. 

Hal itu disampaikan anggota dewan dalam setiap rapat paripurna terkait Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Gubernur soal pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setiap tahun.

"Penanganan kebakaran di Jakarta atau di Indonesia pada umumnya itu nggak sesederhana seperti penanganan di kota lain atau negara lain. Kita sama-sama tahu Jakarta yang kota global ini masih ada 90 RW yang berkategori kumuh dan miskin," jelasnya.

Setelah kembali dilantik menjadi anggota DPRD DKI Jakarta, Mujiyono akan kembali ditugaskan di Komisi A. Lewat alat kelengkapan dewan (AKD) itu, Mujiyono berjanji akan memperjuangkan kelanjutan penanganan kebakaran di pemukiman padat penduduk, salah satu faktornya kondisi kelistrikan yang kurang memadai.

"Rencananya di tahun anggaran berikutnya, ada satu kegiatan yang melekat di dewan, yang kurang lebih cakupannya adalah fungsi pengawasan. Saat kami mengundang tokoh masyarakat kaitannya dengan sosialisasi misalkan Pergub atau Perda tentang penanganan bencana, kami akan mengedukasi mereka," terangnya.

Sedangkan Ketua AKLI Provinsi DKI Jakarta Tirtamarta menjelaskan soal pengaruh arus listrik yang mengalir dalam penghantar. Menurut dia, panas dan bunga api atau percikan dapat menjadi sumber kebakaran dan biasanya disebabkan oleh beberapa faktor.

Tirta merinci, pertama karena penyambungan yang tidak benar, kedua kualitas bahan dan peralatan instalasi yang kurang baik. Ketiga perencanaan atau pemasangan instalasi yang kurang sempurna yang disebabkan oleh terlalu cepat ingin selesai dan keempat kemampuan yang kurang memadai atau lalai.

"Kelima, kecerobohan pemakai listrik dalam hal pembesaran sekring, pemasangan steker yang menumpuk atau penyadapan dan penambahan saluran instalasi. Keenam karena kurangnya pemeliharaan," kata Tirta.

Tirta pun menganjurkan agar masyarakat memakai alat proteksi tambahan di setiap instalasi pelanggan yang dipasang pada papan hubung listrik. Alat tambahan yang dimaksud berupa pemutus sirkuit arus sisa dengan perlindungan arus berlebih atau RCBO (residual current circuit breaker with over).

"RCBO adalah sebuah alat hasil penggabungan dari MCB dan ELCB yang menggabungkan dua fungsi utama yaitu perlindungan dari kebocoran arus dan hubungan singkat, serta perlindungan dari arus berlebih,” pungkasnya. [Fhr]


Tinggalkan Komentar