telusur.co.id - Seiring datangnya tahun baru 2025, situasi kemanusiaan di wilayah Gaza semakin memburuk akibat hawa dingin yang mematikan, dan berlanjutnya serangan militer Israel
Pada dini hari awal tahun 2025, tentara Israel menargetkan Jalur Gaza dari utara ke selatan dengan peluru artileri dan pesawat tempur.
Menurut laporan Jaringan Sahab, setidaknya dalam beberapa hari mendatang, tidak ada harapan untuk menghentikan perang di tengah gangguan Israel dalam perundingan Gaza dan perjanjian pertukaran tawanan serta berakhirnya perang genosida yang sedang berlangsung di wilayah ini untuk tahun kedua berturut-turut.
Jaringan Sahab melaporkan, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan bahwa 10 warga Palestina gugur dalam serangan rezim Zionis di Jabalia dan Kamp Al-Bureij di tengah dan utara Jalur Gaza dan sejumlah lainnya terluka.
Menurut laporan terbaru Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah syahid di Gaza sejak 7 Oktober 2023, bersamaan dengan serangan rezim Zionis Israel di jalur ini, sejauh ini lebih dari 45.500 warga Palestina gugur dan lebih dari 108.000 orang terluka.
Perempuan, anak-anak, staf medis, dan jurnalis adalah korban terbanyak dalam perang yang dikobarkan rezim Zionis Israel tersebut. [Tp]