telusur.co.id - Partai Buruh dan KSPI merespon langsung terkait pernyataan yang disampaikan oleh Capres Prabowo Subianto, yang meminta agar para buruh jangan selalu menuntut kenaikan upah.
Presiden Partai Buruh yang juga Presiden KSPI Said Iqbal, menegaskan, bahwa dirinya tidak sependapat dan mengatakan apa yang disampaikan oleh Prabowo adalah suatu hal yang keliru.
"Partai Buruh tidak sependapat dengan pidato dari Capres Prabowo, karena itu keliru," ujar Said Iqbal, pada Jumat (10/11/23).
Lebih lanjut, Said Iqbal menjelaskan, terkait kekeliruan tersebut. Sebab, tuntutan soal kenaikan upah, adalah suatu hal yang wajar dan telah termaktub dalam regulasi yang jelas, yakni Konvensi ILO No. 131, tentang Penetapan Upah Minimum.
"Upah minimum itu ada hukum internasionalnya. Konvensi ILO No. 131 dan naiknya tiap tahun. Jadi, bukan hanya di Indonesia yang meminta kenaikan upah, tapi di seluruh dunia. Jadi, di seluruh dunia itu bersepakat bahwa setiap negara anggota ILO harus menjalankan kenaikan upah minimum, berdasarkan Konvensi ILO No. 131 setiap tahun," ungkapnya.
Selain itu, Said Iqbal juga menjelaskan soal upah minimum yang menjadi jaring pengaman (safety net). Yang mana, penetapan upah minimum tersebut, dilakukan agar buruh tidak mengalami hidup dalam kemiskinan.
"Kemudian upah minimum adalah savety net, jaring pengaman. Jadi buruh yang belum punya produktivitas dengan masa kerja di bawah 1 tahun, agar tidak absolut miskin dan harus dilindungi oleh negara. Nah Prabowo tidak mengerti tentang konsepsi-konsepsi upah minimum," tegas Said Iqbal.
"Maka dari itu, negara harus melindungi agar buruh tidak absolut miskin. Dari mana untuk mendapatkannya, bukan karena subsidi atau bantuan pemerintah, tapi karena adanya daya beli," lanjutnya.
Sebelumnya, Prabowo dalam pidatonya, meminta, agar para buruh tidak banyak menuntut kenaikan upah kepada pengusaha, terlebih jika perusahaan tersebut sedang dalam kondisi 'buntung'. Hal itu disebut bisa memberatkan dan membuat pengusaha lari ke negara lain.
"Buruh kau udah dapat ini, ini, ini, angkutan akan kita bebaskan supaya kau kerja juga ringan. Ya sudah dong jangan kau tuntut-tuntut pengusaha (naikkan upah). Kalau tidak untung pengusahanya bisa pindah ke Bangladesh, ke mana ke mana," ujar Prabowo, dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/11/23).
Maka dari itu, Said Iqbal menegaskan, sebagai Presiden Partai Buruh, dirinya bisa menjamin, bahwa bagi siapapun Capres, tidak hanya Prabowo, yang mengabaikan kepentingan buruh akan mengalami kekalahan dalam Pilpres 2024.
"Kalau Capres mengabaikan kepentingan buruh, maka saya bisa pastikan mereka akan kalah," tutupnya.[Fhr]