telusur.co.id - Aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah elemen buruh sempat diwarnai ketegangan. Pasalnya, massa buruh melakukan pengerusakan gerbang keluar Gedung Balai Kota DKI Jakarta.
Sebelumnya, masa aksi melakukan pendorongan gerbang secara berkali-kali dan mengakibatkan gerbang tersebut copot.
Hal itu dilakukan akibat tuntutan mereka perihal kenaikan UMP DKI 2024 sebesar 15 persen tak kunjung didengar oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Salah satu orator pun lantas meminta Heru Budi untuk menemui masa aksi. Namun, Heru tak kunjung menemui mereka.
Akibat permintaannya tak direspons, massa melakukan vandalisme dengan melakukan pembongkaran gerbang keluar Gedung Balai Kota DKI Jakarta. Selain itu, massa aksi juga melakukan pengerusakan tanaman Balai Kota.
Setelah gerbang itu copot, massa buruh membawa gerbang tersebut ke tengah jalan Medan Merdeka Selatan, tepatnya di depan gedung Balai Kota DKI.
Kemudian, massa buruh kembali merobohkan gerbang lagi di sisi lainnya. Namun, seketika aksi itu diwarnai kericuhan karena diduga ada provokator yang mwmprovokasi massa. Terduga provokator tersebut pun langsung diamankan oleh pihak kepolisian.
Orator di atas mobil komando terus berorasi. Hal itu membuat Kapolres Jakarta Pusat Kombespol Susatyo Purnomo Condro meminta anak buahnya untuk membubarkan paksa masa buruh tersebut.
Pihak kepolisian itu pun juga terlihat mengenakan tameng transparan dengan membawa pentungan untuk barisan pertama. Dan untuk barisan kedua anggota brimob terlihat berjaga dengan mengenakan pakaian lengkap.
Lalu di belakang Brimob terlihat 2 mobil water cannon disiapkan dan satu mobil sound polisi berjaga di belakang. [Fhr]