Buya HAMKA: Muchtar Lutfi Sangat Pantas Jadi Pahlawan Nasional - Telusur

Buya HAMKA: Muchtar Lutfi Sangat Pantas Jadi Pahlawan Nasional


Oleh: Lukman Hakiem*
Peminat Sejarah

MELIHAT mata rantai perjuangannya, sejak menentang komunis dan penjajahan dengan bukunya Irsyadul Mukhtar, mengasingkan diri ke luar negeri pada tahun 1924, mengeluarkan majalah Seruan Azhar dan Pilihan Timur dari Mesir pada tahun 1925-1928, yang menanamkan semangat kemerdekaan bangsa Indonesia dan Semenanjung, lalu pulang ke Indonesia dan mendirikan Persatuan Muslimin Indonesia (Permi) guna menggembleng semangat bangsa berlandaskan Islam, sehingga pemerintah kolonial membuangnya ke Digul di tahun 1934. Hingga sambungan perjuangan untuk NKRI di Makassar sampai wafat terbunuh pada 10 Agustus 1950 oleh peluru pemberontak, Kapten Andi Azis, menghadirkan kesimpulan pada kita bahwa jika dipandang dari segi negarawan, sangat pantas dia (Muchtar Lutfi) mendapat gelar Pahlawan Nasional!
(Hamka, "Siapa H. Muchtar Lutfi?" dalam Abdul Hadi Hamka, 2024: 105)

Untung Ada Tulisan Buya HAMKA
Baik generasi milenial maupun generasi kolonial, tidak banyak yang tahu atau pernah mendengar nama Muchtar Lutfi, seorang pejuang kemerdekaan dari Minangkabau.
Hal itu karena:

  1. Muchtar Lutfi wafat dalam usia relatif muda,
  2. Nama dan riwayat perjuangan Muchtar Lutfi tidak banyak ditulis, dan
  3. Pemerintah sendiri abai terhadap perjuangan dan jasa Muchtar Lutfi yang sangat besar.

Untunglah pada 25 Oktober 1954, majalah Panji memuat tulisan Buya HAMKA tentang H. Muchtar Lutfi, dan tulisan penting itu, bersama sejumlah tulisan lain, dimuat dalam Ora g-org yang Saya Kenang, yang disusun oleh cucu Buya, Saudara Abdul Hadi Hamka, Jakarta, Gema Insani Press, 2024, 416 halaman.

Masyarakat
Pihak-pihak yang berwenang dalam proses penetapan seseorang menjadi pahlawan nasional, seharusnya membaca tulisan Buya HAMKA, dan ormas serta perkumpulan Islam, patut benar mengusulkan Imam Besar Masjid Raya Makassar itu untuk menjadi Pahlawan Nasional. Muhammadiyah, Dewan Fatwa, Parmusi, dan lain-lain, segeralah bergerak. []

 


Tinggalkan Komentar