telusur.co.id - Bakal calon wakil wali kota Surabaya, Warsito alias Cak War optimistis bakal mendapatkan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan sebagai Bakal Cawawali Kota Surabaya mendampingi Bakal Cawali Kota Surabaya, yakni; Whisnu Sakti Buana (WS).
“Saya optimis dan siap bersaing dengan kandidat dari partai lain yang diusung oleh multi partai itu. Saya telah menyiapkan diri dan tidak akan berbenturan Calon Wali kota dalam menggalang massa untuk mendulang suara yang dibutuhkan,” ucapnya.
“Kebetulan saya mempunyai latar belakang di berbagai organisasi kemasyarakatan di antaranya; Front Komunitas Indonesia I sebagai Sekretaris, Yayasan Jati Diri Bangsa sebagai Ketua Harian, Ormas Perindo sebagai OKK dan sebagai Sekretaris HKTI Jawa Timur sampai sekarang,” ungkapnya.
Ia menambahkan, meskipun dirinya sudah tidak menjabat di partai, tetapi silaturahmi dengan teman-teman di partai tetap terjaga dengan baik. Malahan, komunikasi dengan berbagai elemen kemasyarakatan lainnya berjalan semakin intens sambil ngurusi usaha yang saya miliki sendiri.
Ia mengaku memiliki sejumlah kiat untuk dapat memenangi kontestasi Pilkada Surabaya tahun 2020, di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat terpuruk.
“Semua elemen masyarakat adalah mitranya, dan tidak ada kamus musuh dalam kehidupannya. Semua adalah kawan dan tidak lawan, sehingga bisa bebas bergaul dengan semua lapisan masyarakat,” tutup Cak War.
Dilanjutkan Cak War, karakter ciri orang Surabaya sebenarnya adalah orangnya terbuka (egaliter), pantang menyerah, ulet, dinamis, bisa bekerjasama dengan siapa saja, gampang memaafkan dan relijius tentunya.
“Sebenarnya, gampang memimpin orang Surabaya ini untuk bisa maju dan berkembang sesuai yang diharapkan. Berikan contoh kepemimpinan yang baik, pasti akan diikuti oleh masyarakat,” terang bapak dua orang putra kelahiran Sukoharjo, 51 tahun lalu.
“Saya mencalonkan diri di PDI Perjuangan Kota menjadi Wakil Walikota Surabaya, karena saya merasa terpanggil untuk membantu masyarakat Kota Surabaya Cerdas, sesuai dengan visi dan misi saya ajukan di PDI Perjuangan,” sambungnya
“Untuk masalah ekonomi, saya sudah tuntas untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan sudah saatnya untuk membantu masyarakat yang lebih luas,” lugas dia.
Lebih lanjut, problematika kota Surabaya hampir sama yang dialami dengan kota-kota besar lainnya, yakni; kemacetan lalu lintas, banjir dan polusi udara (lingkungan hidup).
“Visi yang saya tawarkan adalah mewujudkan pelayanan dan pembangunan yang berkualitas menuju Kota Surabaya Cerdas. Sedangkan misinya adalah meningkatkan kualitas SDM, mengurangi tingkat kemiskinan, meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur dan pelayanan dasar masyarakat, mengembangkan usaha kecil dan menengah untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan. Kemudian tak kalah penting yakni, menerapkan prinsip yang baik dan bersih serta bebas KKN, meningkatkan keamanan dan kenyamanan lingkungan masyarakat,” tambahnya. (ari)