telusur.co.id - Sayap Aktivis PDI Perjuangan, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), bertekad memenangkan Pemilihan Presiden RI 2024-2029 untuk pasangan Ganjar Mahfud. "Hari ini kami melaksanakan canvassing serentak di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia untuk memenangkan Ganjar Mahfud. Saya sendiri turun disini (Surabaya dan Sidoarjo) untuk mendukung tim muda kami yang berjuang door to door di Jawa Timur. Tekad kami sudah bulat, Ganjar Mahfud harus menang, karena hanya di pasangan Ganjar Mahfud lah yang layak disebut kemenangan rakyat!", tegas Abe Tanditasik, Sekretaris Jenderal DPN Repdem.
Hal senada juga diungkapkan Ketua DPD Repdem Jawa Timur, M. Husairi. Menurut Husairi, rakyat di Jawa Timur semakin solid untuk memenangkan Ganjar Mahfud. "Terbukti di semua kabupaten kota di Jawa Timur ini masyarakat begitu antusias, tidak saja mengenakan atribut Ganjar Mahfud, tetapi juga mempersilakan menempelkan stiker Ganjar Mahfud di rumah-rumah, becak dan gerobak mereka".
Sementara itu Ketua Repdem Kota Surabaya, Garry, mengatakan kalau kegiatan ini dilakukan di perkampungan padat penduduk, "karena wong cilik dan anak-anak muda pemilih pemula sangat antusias memenangkan Ganjar Mahfud".
Kegiatan canvassing Ganjar Mahfud ini sendiri akan diteruskan setiap hari di seluruh Indonesia sampai hari pencoblosan 14 Februari 2024. "Dan anda lihat, yang turun melakukan canvassing ini rata-rata d ibawah usia 30 tahun. Ada kesadaran politik dan ideologi perjuangan, semangat Marhaenisme membuktikan PDI Perjuangan tetap dengan semangat sebagai partai wong cilik, sandal jepit dan anak muda. Kami bekerja sepenuh hati dengan kesadaran ideologis. Inilah kami, Repdem PDI Perjuangan yang sebenarnya!" terang Abe.
Lebih lanjut Abe menerangkan bahwa generasi muda Indonesia yang punya kesadaran kemanusiaan dan masa depan tentu memilih Ganjar Mahfud. Kesempatan kerja yang tidak mengharuskan mereka terlibat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, ruang kreativitas yang luas dan padat karya adalah milik mereka. Juga birokrasi yang ringkas adalah bayangan kawan-kawan muda ini tentang birokrasi. Dan itu hanya ada di Ganjar Mahfud. Tidak mungkin mereka yang punya kesadaran tinggi ini akan memilih sosok yang berpotensi lebih kejam dari Hitler itu. Apalagi cuma sekedar mendompleng ketenaran dan bekingan yang sudah bukan jamannya lagi", tutup Abe.(fie)