Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Wahyu Setiawan menjelaskan, sejumlah perbedaan dan ide baru pada debat capres-cawapres 17 Februari 2019 mendatang.
“Pertama, abstraksi kisi-kisi soal, tidak kita berikan ke peserta debat. Kedua, kita buat format dan mekanisme debat lebih rileks, original, mengeksplorasi gagasan-gagasan besar yang tercantum dalam visi-misinya,” kata Wahyu di kantornya, Jakarta, Selasa (5/2/19).
Jadi, kata dia, debat kedua tampilannya akan berbeda. Kemudian tata panggung akan dirubah, sehingga mungkin kandidat akan duduk. Di belakang paslon, tidak ada audien, audien hanya di depan kandidat.
“Ini akan memungkinkan tata panggung lebih nyaman dinikmati oleh semua pihak, audien di lokasi maupun pemirsa TV, radio dan warganet,” terang dia.
“Kita harus menjamin mereka nyaman menyaksikan debat, karena akan menjadi refrensi mereka menggunakan hak pilihnya di 17 April 2019,” tambahnya.
Terkait durasi, tambah dia, kemungkinan debat akan dilangsungkan selama 90 menit bersih, belum termasuk iklan.
“Tetapi dalam 90 menit itu ada sesi yang berubah, sesi ke 4 itu formatnya baru, akan sangat longgar, memungkinkan kandidat berdebat secara terbuka, mereka tampil lebih rileks dan pemirsa juga akan lebih nyaman,” tandasnya.[Ham]