telusur.co.id - Debat pamungkas calon Bupati dan wakil Bupati Lamongan periode 2024-2029 dilangsungkan di Convention Hall Arief Rahman Hakim Surabaya, pada Kamis, (21/11/2024) malam. Pelaksanaan debat juga disiarkan secara langsung oleh dua stasiun televisi; JTV dan TV9.
Selain itu. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lamongan, juga memfasilitasi kepada masyarakat untuk menyaksikan melalui kanal YouTube KPU Lamongan Official.
Debat calon bupati dan wakil bupati Lamongan diikuti oleh pasangan yang mendapat nomor urut 1 Abdul Ghofur-Firosya Shalati dan pasangan calon bupati dan wakil bupati Lamongan yang mendapat nomor urut 2 yakni
Yuhronur Efendi-Dirham Akbar Aksara.
Debat kali ini mengusung Tema "Sinergitas Pembangunan Daerah Dalam Rangka Memperkokoh NKRI dan Kebangsaan".
Debat Ketiga Pilkada Lamongan 2024 melibatkan panelis-panelis kompeten yang dipilih berdasarkan kredibilitas dan keahlian di bidangnya.
Tim panelis ini bukan hanya mengajukan pertanyaan-pertanyaan tajam, tetapi juga menjadi simbol profesionalisme dalam proses demokrasi.
Dr. Ahmad Ajib Ridlwan, S.Pd., M.SEI., Koordinator Program Studi S1 Ekonomi Islam, Dosen Magister Perekonomian Islam dan Industri Halal Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya, dipilih sebagai panelis untuk menggali program kerja para kandidat bupati bersama dengan empat orang lainnya, Dr. Bambang Sigit Widodo, M.Pd. (Wakil Rektor III Universitas Negeri Surabaya), Khoirul Hidayat, ST., MT. (Universitas Trunojoyo), Dr. Ike Wanusmawatie, S.Sos., M.AP. (Universitas Brawijaya), dan Dr. Ermanto Fahamsyah, S.H., M.H. (Universitas Jember).
Para panelis telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan sesuai sub tema yang menjadi topik debat untuk menguji visi dan misi Paslon 01 dan Paslon 02. Para panelis memainkan peran penting dalam menjaga jalannya debat tetap terfokus pada isu-isu strategis, seperti peningkatan kualitas pendidikan, pembangunan infrastruktur, dan pengentasan kemiskinan.
Ahmad Ajib berharap, debat pamungkas ini akan memberikan informasi yang jelas tentang visi, misi, program kerja, serta kemampuan masing-masing pasangan calon, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih calon pemimpin Lamongan.
Tema debat yang diusung dibagi menjadi lima sub tema. Pertama, tentang sinergitas pembangunan ekonomi daerah berbasis kearifan lokal yang inklusif dan berkeadilan. Kedua, tentang pembangunan daerah dan interkonektivitas kewilayahan.
Ketiga, tentang sinkronisasi pembangunan kepemudaan dalam rangka mewujudkan sumber daya pemuda yang maju, berkualitas, dan berdaya saing. Keempat, implementasi nilai-nilai pancasila dalam menyelesaikan konflik sosial dan keagamaan. Sedangkan sub tema kelima yaitu Penataan ruang publik yang memperkokoh kesatuan bangsa. (ari)