Debat Perdana Pilgub Jakarta 2024 Dianggap Kurang Menarik, Bang Emil: Debat Itu Bukan Ring Tinju - Telusur

Debat Perdana Pilgub Jakarta 2024 Dianggap Kurang Menarik, Bang Emil: Debat Itu Bukan Ring Tinju

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil. (Foto: telusur.co.id/Tegar).

telusur.co.id - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil alias Bang Emil mengungkapkan bahwa ajang debat bukanlah arena ring tinju. Hal itu diungkapkannya, menanggapi pernyataan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang menyebut debat Pilgub perdana kemarin tidak menarik ketimbang debat Pilgub saat jaman Anies - Ahok lalu.

"Saya cuma menyampaikan, debat itu kan bukan ring tinju ya," kata Bang Emil di Cipinang, Jakarta Timur, Senin (7/10/24).

"Jadi yang penting itu pesan sampai. Pesan sampai itu bisa dengan cara kalem atau cara teriak-teriak. Kalau itu mah kepribadian dari paslonnya," tambahnya.

Bang Emil menegaskan, gaya atau cara penyampaiannya dalam menyampaikan suatu hal memanglah santai dan kalem.

"Saya gayanya nggak bisa teriak-teriak kenceng. Saya gayanya santai, ganteng, kalem, terarah, tenang, gitu kan," ujar bang Emil.

Menurutnya, jika cara penyampaiannya berubah justru akan terlihat aneh dan memaksakan.

"(Jika) Tiba-tiba Ridwan Kamil (cara penyampaiannya) berubah. Polanya kan jadi aneh kelihatan maksain kan," tuturnya.

"Jadi, mohon maaf kalau dirasa ekspektasi bahwa debat itu harus penuh dengan drama-drama ya mungkin bukan saatnya," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Mardani Ali Sera menilai debat perdana Pilgub DKI Jakarta 2024 masih terlalu normatif. Ia pun membandingkan debat Pilgub Jakarta 2017 antara Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). 

"Memang masih belum lepas kali ya. Belum, dulu waktu awal Anies-Ahok dan AHY itu langsung banyak. Ketika sekarang masih normatif gitu," kata Mardani di Jakarta, Senin (7/10/2024).

"Saya ngerasain Anies-Ahok menarik ya, nah ini mungkin ke depan bisa lebih tajem lagi," sambungnya.

Mardani pun berharap agar debat berikutnya nanti para pasangan calon (Paslon) dapat menyampaikan gagasannya secara lugas.

"Kami berharap di debat kedua bisa lebih lugas, bisa lebih belanja masalah dan bisa lebih saling menegasikan dengan data, jadi masyarakat jadi puas," ungkap dia.

"Karena demokrasi Jakarta kan sudah sangat maju. Sehingga berharap ini bisa jadi etalase yang tiap pimpinan calon nomor urut 1,2,3 itu punya kemampuan yang tajam," imbuhnya. [Fhr]


Tinggalkan Komentar