Telusur.co.id - Wakil Ketua DPD RI Darmayanti Lubis mencanangkan Gerakan Nasional yaitu Gerakan Indonesia Emas 2045. Diperkirakan, pada tahun 2045 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Dimana jumlah penduduk Indonesia usia muda lebih banyak dibandingkan dengan usia tua
“Oleh karena itu kita semua mempunyai tanggungjawab untuk mempersiapkan anak remaja pemuda sebagai Sumber Daya Manusia agar menjadi generasi unggul yang berkarakter,” ucap Darmayanti di Universitas Batam, Kepulauan Riau, Selasa (6/2/18).
Di tahun 2010-2045 Indonesia memasuki periode bonus demografi sehingga Indonesia berpeluang menjadi negara yang kuat. Bahkan, Indonesia menjadi salah satu negara maju di Asia Tenggara pada semua sektor. “Semua itu harus di dukung Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang memiliki keunggulan dan karakter bangsa,” kata senator asal Sumatera Utara itu.
Darmayanti menambahkan program Gerakan Indonesia Emas 2045 juga menjadikan momentum Indonesia menjadi negara maju. Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat mempersiapkan diri dan bersinergi agar gerakan ini menjadi gerakan nasional.
“Dunia saat ini telah berubah seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi yang tanpa disadari mengubah cara pandang, gaya hidup dan merubah peradaban,” tutur Darmayanti.
Dirinya mencontohkan kekerasan maupun pelanggaran terhadap hak anak cenderung meningkat. Bahkan, berita tentang penganiayaan dan kekerasan seksual yang dilakukan oleh keluarga dekat selalu terdengar setiap saat.
Tak hanya itu, lanjut Darmayanti, fenomena kejahatan di dunia maya pun saat ini sangat memprihatinkan. “Oleh karena itu pencanangan Gerakan Indonesia Emas 2045 merupakan salah satu solusi dalam menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia,” ujar dia.
Sementara itu, Anggota DPD RI Provinsi Kepulauan Riau Hardi Selamat Hood mengatakan bangsa Indonesia harus menyambut ulang tahun yang ke-100 pada tahun 2045 dengan sebaik-baiknya. “Untuk itu mari kita bantu Indonesia pada 2045,” paparnya.
Ia menambahkan pada 2045 penduduk Indonesia cukup besar yaitu 309 juta. Dimana usia produktif Indonesia mencapai 20 persen. “Maka generasi muda Indonesia harus dipupuk sejak dini,” kata Hardi.[far]