telusur.co.id - Pengusaha muda ternama asal kota Surabaya, Arizal Tom Liwafa yang maju sebagai Caleg DPR RI nomor urut 2 dari PAN pada dapil Jatim I (Surabaya-Sidoarjo) menunjukkan keperkasaannya dalam pleno rekapitulasi suara di tingkat KPU Kota Surabaya.
Hasil rekapitulasi final KPU Kota Surabaya untuk Caleg DPR RI Dapil Jatim I Partai PAN terlihat bahwa, Tom Liwafa nomor urut 2 berhasil meraih 49.597 suara, jauh meninggalkan nomor urut 1, Sungkono yang merupakan incumben dengan perolehan suara hanya 9.594 suara.
Tercatat untuk Caleg DPR RI, Partai PAN sendiri berhasil meraih total suara 17.006 suara, sehingga terkalkulasi total suara Partai PAN untuk DPR RI di Senayan, Jakarta, dari KPU Kota Surabaya adalah 108.315 suara.
Dalam rapat pleno rekapitulasi KPU Surabaya yang diselenggarakan di Kantor KPU Kota Surabaya, terdapat aksi interupsi dan protes keras dari saksi partai yang terjadi.
Salah satunya adalah saksi Partai Ummat yang terindikasi meminta perhitungan ulang di beberapa kecamatan dengan berbasis C1 Palno dan D Hasil untuk wilayah Kota Surabaya.
Terlihat bahwa, saksi Partai Ummat berusaha menjadikan euforia rekapitulasi dan pencermatan ala tingkat kecamatan untuk dibawa ke rekapitulasi tingkat Kota Surabaya.
Ketua LSM MAKI Korwil Jatim, Heru Satriyo dan beberapa pengurus MAKI Jatim yang datang ke lokasi rapat pleno rekapitulasi suara di kantor KPU Surabaya juga menyatakan keheranannya atas aksi protes dan keberatan heroik dari saksi Partai Ummat untuk KPU Surabaya tersebut.
”MAKI bukan partai politik, kami ke sini (kantor KPU Surabaya -red), hanya karena terpanggil untuk mengawal proses demokrasi terutama di kota Surabaya, ibukota provinsi Jawa Timur,” ungkap Heru pada gelaran JTHF di Surabaya Town Square (Sutos). Sabtu, (09/3/2024).
”Pada saat saya datang, saya melihat adanya aksi protes keras dari Partai Ummat Kota Surabaya, kemudian saya tanya kepada rekan-rekan saksi Partai, apakah ada potensi bahwa, partai Ummat kehilangan suara banyak di Surabaya?,” urai Heru.
”Yang aneh, sebagian rekan-rekan saksi Partai yang kebetulan kenal baik dengan saya, menyampaikan bahwa, ada dugaan caleg DPR RI yang bukan dari Partai Ummat, minta tolong saksi di KPU Surabaya, agar Partai Ummat memainkan ritme protes keras dan diduga juga mendapatkan support dari salah satu oknum Bawaslu Surabaya dan oknum KPU Surabaya,” ujar pentolan antikorupsi Jatim. (ari)