Dramaturgi Rusia - Telusur

Dramaturgi Rusia


Telusur.co.id - KEDUA kubu pasangan capres-cawapres saling serang terkait statement antek asing. Persoalan “antek asing”, “konsultan asing” ini sebenarnya tidak akan ramai jika ucapan itu keluar dari mulut politisi biasa. Karena, diksi antek asing, bukan hal baru di Indonesia.

Mahasiswa, ketika berdemo kerap mengalamatkan antek asing kepada kekuasaan yang dianggap “mereka” tidak berpihak kepada rakyat.

Tapi, ucapan itu keluar dari mulut seorang kepala negara, loh. Jangan dianggap remeh!!!

Adalah, Presiden Jokowi, ketika di acara deklarasi Forum Alumni Jawa Timur di Tugu Pahlawan Kota Surabaya, pada Sabtu (2/2/19), menuding, elite yang menggunakan propaganda Rusia memakai jasa konsultan asing.

Begini ceritanya. Awalnya, Pakde, sapaan akrab Jokowi, menanggapi fenomena persolan hoaks yang makin marak. Mungkin, ia kaget kali melihat fenomena di media sosial yang kadang tidak ada sopan santun. Di mana, memaki tidak lagi disaring, apalagi dibuang.

Pakde juga menyebut, fitnah dan hoaks ini karena berasal dari upaya adu domba ala asing. Dan, ini dilakukan oleh tim sukses, yang klaimnya, mereka menyiapkan propaganda ala Rusia.

Pakde yang sering menyingsing lengan dan nyebur ke got-got kalau ada banjir, saat menjadi kepala daerah ini menambahkan, pada hari berikutnya, Minggu (3/2/19), di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pihak yang pakai konsultan asing pada nggak mikir apa ya bakal memecah belah rakyat. Loh, rakyat di bawa-bawa lagi nih.

Ditambah Pakde, yang nyewa konsultan asing ini, juga nggak mikir kali, kalau rakyat jadi takut, khawatir. “Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa?” tanya Jokowi.

Tapi, ingat, Pakde tidak menyebut siapa elite yang dicecarnya itu loh. Ingat!!!.

Tentu saja, pernyataan ini menggelinding ke dunia maya. Terjadilah saling serang antar kubu baik 01 maupun 02.

Menanggapi bola liar statement dari sang capres petahana, kubu penantang menimpali, ucapan itu dianggapnya tidak ada dasar. Loh, Jokowi kan tidak menyebut nama?

Tapi, memang dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin menjadi penjelas dari ucapan sang petahana ini. Kata Wakil Ketua TKN, Johny G Plate, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mulai panik, karena terkuak borok-borok jagoannya.

Johny meminta, tim BPN terang-terangan soal pemakaian konsultan asing di Pilpres. Jika tidak, 08 dianggap sudah membohongi rakyat.

Tentu saja, dari BPN Prabowo-Sandi tidak tinggal diam, duduk tenang di kursi empuk, melihat tudingan itu. Segala semburan pembelaan harus dilakukan untuk membeloa sang penantang.

Nih, kata Jubir BPN, Ferdinand Hutahean, tuduhan Jokowi dan TKN itu konyol, mengada-ada, dan tidak didasari fakta dan bukti.

Lagi pula, jika pun misalnya ada yang memakai jasa konsultan asing, undang-undang tidak melarang. Jadi, sah-sah jika ada elite politik Tanah Air yang memakai jasa konsultan asing, itu kata Ferdinand ya…

Dilalah, pakai konsultan asing apa nggak sih sebenarnya?

Terus yang nuduh, pakai konsultan asing sama dengan antek asing, jangan-jangan juga pakai jasa luar. Demi menang lagi, mungkin.  Hmmm

Na’asnya, ributnya “Dramaturgi Rusia” ini juga direspon oleh negara yang dituduh bikin propaganda di Pemilu Negara Paman Sam.

Kata anak buah Vladimir Putin yang bertugas di Indonesia, istilah “propaganda Rusia” rekayasa Pemilu Negeri Om Sam pada 2016 lalu, itu tidak benar, tidak berdasarkan pada realitas.

Kata Dubes Rusia lagi nih, negaranya nggak ikut campur urusan dan proses elektoral negara-negara asing, termasuk Indonesia.

Kan, Indonesia tuh yang dibilang negara asing sama Rusia. Giliran kali ya?

Sebenarnya, nggak elok lah cari musuh. Kata pepatah, seribu teman masih kurang, satu musuh kebanyakan.

Lagi pula, hubungan kedua negara ini baik-baik aja. Kalau nggak ada yang nyentil.

Saran. Mbok yo, kedua kandidat saling bercermin lah. Jangan lah urusan dalam negeri, saling rebut kursi, lantas orang luar di ajak-ajak, atau di ganggu supaya terlibat “perkelahian” politik di Tanah Air.

Selain itu, sang penantang juga jangan “manas-manasi”. Sudah cukup air yang panas jika di jerang untuk kopi, tak perlu lah tambahan panas lainnya.

Begitukan lebih enak!!!!!!!!!!![***]

*) Penulis adalah Tio Pirnando, kerani di telusur.co.id


Tinggalkan Komentar