telusur.co.id - Sebuah akun Tiongkok dengan nama al-Shin bi al-Arabiyyah pada platform X dalam sebuah posting berbahasa Arab menyoal mengapa AS dan Inggris merahasiakan kondisi armada dan AL-nya yang diserang oleh pasukan Yaman di Laut Merah, sementara tersiar kabar bahwa ada dua AL AS yang hilang. Bersamaan dengan ini, Arab Saudi dilaporkan menolak keinginan AS menggunakan pangkalan Saudi untuk serangan terhadap Yaman.
“Sudah diketahui bahwa dua pelaut Angkatan Laut AS hilang! Ini pada dasarnya berarti bahwa Houthi telah melakukan sesuatu,” ,” tulis akun tersebut, dikutip Rai Al Youm, Minggu (14/1/24).
Selanjutnya, akun tersebut menyatakan sebagai berikut;
Pada 10 Januari, Menteri Pertahanan Inggris mengisyaratkan bahwa kapal perang Inggris terkena secara langsung serangan pasukan Yaman(kubu) Sanaa. Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan pada hari Rabu bahwa kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Inggris Diamond mungkin menjadi sasaran serangan yang dilancarkan oleh kelompok Houthi Yaman di Laut Merah, yaitu serangan yang berhasil dihadang oleh pasukan Amerika dan Inggris pada hari Selasa.
Shapps kepada wartawan mengatakan; “Pemahaman saya adalah ada kemungkinan kapal itu sendiri yang menjadi sasaran… tapi ada juga serangan umum terhadap semua kapal (di kawasan tersebut).”
London dan Washington mengatakan bahwa angkatan laut Inggris dan Amerika berhasil menghalau serangan terbesar yang sejauh ini dilakukan Houthi di Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Saat ini, AS mengakui hilangnya dua tentara, yang mungkin tertelan Laut Merah selama serangan, sementara Inggris belum mengakuinya.
Kemarin, Pentagon menolak mengomentari kerugian kapal perang akibat pemboman Houthi.
Memang ada hal-hal yang misterius, namun tanda-tanda menunjukkan bahwa Sanaa, Yaman, memberikan pukulan telak kepada angkatan laut Amerika dan Inggris dua hari yang lalu, yang berarti bahwa serangan yang dilakukan Washington dan London mungkin merupakan pembalasan.
Pada tanggal 31 Desember, Angkatan Laut AS membunuh 10 tentara Yaman di Laut Merah.
Sementara itu, serangan baru AS dan Inggris menyasar kota Hodeidah di Yaman barat untuk hari ketiga berturut-turut, menurut laporan media Yaman pada hari Minggu (14/1/24), sementara seorang pejabat militer AS kepada AFP menyatakan bahwa AS dan sekutunya tidak melakukan serangan apa pun di pelabuhan Hodeidah pada hari Minggu (14/1/24).
Pihak Ansarullah menyatakan bahwa korban gugur di pihak mereka akibat serangan AS dan Inggris sejauh ini berjumlah enam orang, satu di antara perwira berpangkat kolonel.
Laporan lain menyebutkan bahwa Republik Jibouti menyatakan AS menon-aktifkan pelayaran di Laut Merah untuk hari kedua berturut-turut.
Dilaporkan pula Arab Saudi menolak permohonan AS untuk mengggunakan salah satu pangkapan udara Saudi untuk menyerang Yaman.
Sebelumnya, Yaman memperingatkan kepada negara-negara tetangganya bahwa mereka akan terkena dampak jika terlibat dalam agresi AS dan Inggris terhadap Yaman. [Tp]