telusur.co.id - Dukungan masyarakat kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil agar maju sebagai capres sudah mulai bermunculan. Hari ini Kamis (28/10/2021), Forum Rekonsiliasi Masyarakat (Rekat) Indonesia Sumatera Selatan (Sumsel) memberikan dukungan penuh kepada Ridwan Kamil.
Deklarasi dukungan dipimpin langsung oleh Ketua Rekat Sumsel, Yan Hariranto didampingi Sekjen H. Badarudin, Dandi Nazor selaku Bendahara, dan Ketua Dewan Pembina M. Nasir serta segenap pengurus lainnya
"Hari ini, merupakan hari yang paling bersejarah bagi segenap Pemuda dan masyarakat bangsa yakni Sumpah Pemuda ke 93 tahun, Rekat Sumsel resmi dideklarasikan di Bumi Sriwijaya," ujarnya.
Tokoh pemuda Sumsel ini, menegaskan jika kegiatan selalu mematuhi protokol kesehatan dan dihadiri oleh tokoh pemuda dan kalangan masyarakat dari berbagai latar belakang untuk mendukung penuh Bapak Ridwan Kamil.
"Terbaru prestasi Kang Emil mampu menghantarkan Jawa Barat Juara Umum di PON XX Papua, luar biasa!" tegas dia.
Dewan Pembina Rekat Sumsel, Muhammad Nasir menambahkan, jika belajar dari pemilu dan pilpres sebelumnya telah terjadi membelah di masyarakat, sehingga secara otomatis muncul istilah-istilah cebong kampret, dan sebagainya. "Hadirnya Rekat Indonesia ini kita akan merekatkan segala perbedaan yang ada."
Sosok Ridwan Kamil merupakan keterwakilan figur muda untuk masa depan Indonesia yang siap menyongsong bonus demografi 2030 dan Indonesia Emas 2045.
Setidaknya ada sembilan alasan logisnya, seperti: Prestasi berjenjang track record sudah pernah jadi Wali kota Bandung 2013-2018 dan saat ini Gubernur Jawa Barat yang paling fenomenal, SMART lulusan ITB dan Universitas California, Keturunan Ulam Besar Jawa Barat yaitu Syekh Rahmatullah dan kakeknya KH. Muhyidin yang bernasab dengan Sunan Gunung Djati Walisongo.
Kang Emil juga pemimpin terbaik dunia versi majalah Fortune dengan pola leadership yang kekinian, pemimpin pemersatu yang tidak pro kekiri maupun kekanan diterima semua kalangan. Taat dan patuh kepada Ibunda dalam setiap kebijakannya, lahir dari kalangan profesional dan tentunya tidak ada pencitraan dan ewu pakewuh.
Terbaru berhasil menangani pandemi, serta karya-karyanya yang bertebaran di segala penjuru Indonesia. Mulai dari Museum Tsunami di Aceh, konstruksi ulang Pasar Cinde di Palembang, Maryna BySand, Masjid 99 Menara di Makassar, dan deretan trotoar, pasar dan fasilitas publik serta bangunan sekolah dan Pemerintah lainnya. [ham]