telusur.co.id - Popularitas dan elektabilitas partai politik menjelang Pemilu 2024 selalu fluktuatif. Kadang naik, kadang mengalami penurunan. Begitupun dengan elektabilitas calon presiden yang akan bertarung di pilpres nanti.

Jika pilpres dilakukan hari ini, tokoh yang mendapatkan elektabilitas tertinggi adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan meraih 16,92 persen. Sedangkan diposisi kedua ditempat oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 16,83 persen.

“Sementara Anies Baswedan yang harus puas berada di posisi ketiga dan mendapatkan 16,75 persen,” ujar Herry Mendrofa, Direktur Eksekutif CISA melalui siaran persnya pada Jumat (3/09/2021).

Survei CISA dimulai sejak tanggal 27-31 Agustus 2021, dengan menyasar 1.200 responden di 34 Provinsi secara proporsional melalui penarikan sampel dengan menggunakan metode Simple Random Sampling.

Survei ini juga dengan Margin of Errornya mencapai 2,85 persen dengan tingkat kepercayaan pada 95 persen.

Menariknya, ujar Herry, figur Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto justru menunjukkan peningkatan signifikan terhadap elektabilitasnya sedangkan Prabowo Subianto mengalami penurunan. 

“Prabowo Subianto justru menunjukkan penurunan elektabilitas dari bulan Mei 2021 dan hanya mendapatkan 10,08 persen. Sedangkan Airlangga Hartarto justru menunjukkan peningkatan signifikan dan meraih 7,58 persen disusul Ridwan Kamil 5,92 persen, Sandiaga Uno 5,08 persen, Muhaimin Iskandar 5 persen, Puan Maharani 3,67 persen serta yang Tidak Tahu/Tidak Menjawab sebanyak 12,17 persen,” terang Herry.

Disisi lain, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga saat ini mendominasi peta elektoral parpol di Indonesia.

PDI-Perjuangan justru menunjukkan kenaikan elektabilitas sejak survei sebelumnya dan mendapatkan 24,58 persen. Kenaikan elektabilitas juga membuat Partai Demokrat konsisten di peringkat kedua dan meraih 18,75 persen. Hal yang sama juga menguatkan kembali Partai Golkar di posisi ketiga yang meraup 14,25 persen serta Partai Kebangkitan Bangsa yang mendapatkan 10,67 persen.

Herry juga menyampaikan bahwa Survei yang melakukan wawancara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan antara surveyor dan responden kembali menempatkan Gerindra dan Nasdem tidak berada di posisi 5 (lima) besar serta adanya penguatan elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera yang membuat PAN dan PPP tetap berada di posisi terakhir.

“Gerindra mengalami penurunan dan mendapatkan 7,25 persen sedangkan PKS kembali konsisten menguat di angka 9,33 persen serta Nasdem harus puas karena hanya mendapatkan 5,33 persen. Di posisi terakhir, ada Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendapat 3,75 persen dan Partai Persatuan Pembanguan (PPP) sebesar 2,92 persen.  Namun masih terdapat 3,17 persen masyarakat yang Tidak Tahu/Tidak Menjawab,” pungkasnya. [ham]