telusur.co.id -Panel Survei Indonesia kembali melakukan survei untuk mengukur pengaruh cawe-cawe Jokowi pada pemilu 2024, terhadap preferensi pilihan publik pada tokoh bakal Presiden dan parpol.
Direktur Eksekutif Panel Survei Indonesia Ahmad Loksukon mengatakan, dalam survei kali ini pihaknya menyodorkan empat nama capres ke para responden. Mereka yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, dan Anies Baswedan.
"Hasil penelitian menunjukan jika pilpres digelar hari ini dari empat tokoh mana yang dipilih sebagai Presiden, maka didapati responden yang memilih Jokowi pada pilpres 2019 sebanyak 38,1 persen memilih Airlangga," kata Ahmad dalam keterangannya, Senin (19/6/23).
Sementara, sambung Ahmad, 36,7 persen memilih Ganjar Pranowo dan sebanyak 10,1 persen memilih Prabowo Subianto. Kemudian sebanyak 5,6 persen memilih Anies Baswedan dan selebihnya belum menentukan pilihan.
Ahmad menjelaskan, dari hasil penelitian juga mendapati bahwa responden yang memilih Prabowo Subianto pada pilpres 2019, sebanyak 33,2 persen akan kembali memilih Prabowo Subianto pada pilpres 2024. Sementara sebanyak 32,7 persen memilih Airlangga Hartarto, sebanyak 20,1 persen memilih Anies Baswedan dan memilih Ganjar Pranowo sebanyak 3,9 persen dan selebihnya belum menentukan pilihan.
Survei juga menyebut, arah suara pemilih pemula, Airlangga dipilih paling banyak dengan tingkat keterpilihan 36,4 persen. Disusul oleh Prabowo Subianto sebanyak 28,2 persen dan sebanyak 17,2 persen memilih Ganjar Pranowo.
"Sebanyak 7,9 persen memilih Anies Baswedan selebihnya belum menentukan pilihan," kata dia.
Tingginya elektabilitas Airlangga tak lepas dari kerja nyata yang ditunjukkannya selama menjadi Menko Perekonomian. Airlangga dengan segala kebijakannya mampu membuat ekonomi Indonesia bertahan selama pandemi Covid-19.
Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair) Kalimah Wasis Lestari menilai bahwa hasil survei capres ini cukup mengejutkan, mengingat nama Airlangga Hartarto jarang muncul dalam daftar potensial calon presiden 2024. Oleh karenanya, sudah seyogyanya Golkar mencalonkan Airlangga sebagai capres di Pilpres 2024.
"Akan pula lebih menarik jika menggandeng tokoh populer seperti Anies atau Ridwan Kamil. Meskipun Anies telah didapuk oleh NasDem sebagai bacapres 2024. Namun dinamika politik sedang dalam putaran yang sangat cepat," kata Kalimah.
Kalimah mengungkapkan, seharusnya isu ini bisa menjadi daya jual bagi Airlangga Hartarto untuk memenangkan perhatian rakyat. Terutama prestasi ekonomi Indonesia yang berhasil bangkit pasca pandemi.
"Airlangga perlu untuk menunjukkan sejauh mana aksi yang dilakukan betul-betul berkontribusi dalam perekonomian negara," kata dia. (Tp)