Elektabilitas Turun, Pengamat: Jokowi Harus Pilih Wakil Dari Kelompok Islam Politik - Telusur

Elektabilitas Turun, Pengamat: Jokowi Harus Pilih Wakil Dari Kelompok Islam Politik


Telusur.co.id - Partai Politik (Parpol) saat ini tengah bersiap menyambut Pemilu serentak 2019. Meski masih dua tahun lagi, proses pemilu telah dibuka oleh KPU sejak Oktober 2017.

Sejauh ini, baru ada dua nama kuat calon presiden yang akan maju di 2019. Dia adalah Joko Widodo (Jokowi) dan ketua umum partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto.

Tak cuma calon orang nomor satu Indonesia, akan tetapi bakal calon wakil presiden sudah diwacanakan oleh beberapa partai. Nama-nama tersebut antara lain Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Setya Novanto, Puan Maharani, dan Budi Gumawan yang akan mendampingi Jokowi di pilpres 2019.

Peneliti senior dari Network for South East Asian Studies (NSEAS) Muchtar Effendi Harahap menilai nama-nama tersebut tak akan mampu mengangkat elektabilitas Jokowi yang saat ini merosot dibawah 50 persen.

Sebab nama tersebut bukan dari kalangan kelompok Islam politik. Harusnya dikatakan Muchtar, Jokowi memilih Calon Wakilnya dari kalangan kelompok Islam Politik. Dimana Islam merupakan lumbung suara terbesar.

Dengan demikian Jokowi akan mendapatkan kepercayaan khususnya Islam. Seperti yang dilakukan pada 2014 lalu.

“Kalau jokowi itu kan mewakili islam non politik, jadi ia harus mencalonkan Wakilnya dari kelompok Islam politik. Seperti 2014 yang menunjuk Pak Jusuf Kalla,” ujarnya saat di hubungi wartawan telusur.co.id di Jakarta, Senin (9/10).

Selain itu tambah Muchtar, Jokowi juga sudah seharusnya melakukan pendekatan-pendekatan pada partai-partai berbasis Islam seperti PKB, PAN, PKS dan PPP.

“Jadi kalau Jokowi mencari pasangan nasionalis bisa kalah, Kemarin itu tipis, kemarin kalau pasangan bukan Pak JK kalah,” ucapnya dengan tegas.

Lebih jauh Muchtar melihat Jokowi sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia perjuangan (PDIP) sedini mungkin membicarakan pada Ketua Umum Megawati Soekarno Putri guna mendapatkan dukungan penuh dari partai berlambang kepala banteng.

“Jokowi juga harus minta PDIP mendukungannya. Saya melihat Langkah Jokowi sekarang ini kurang produktif,” pungkasnya.| red-06 |


Tinggalkan Komentar