telusur.co.id - Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon dinobatkan sebagai “Tokoh Peduli Museum” pada perhelatan Indonesia Museum Awards 2024 yang berlangsung di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Minggu (10/11/2024).
Fadli Zon dinilai selama ini telah banyak memberikan sumbangsih nyata dalam merawat, melestarikan dan mengkomunikasikan berbagai warisan luhur budaya bangsa, melalui berbagai koleksi benda seni bernilai sejarah tinggi yang menjadi koleksi pribadi, seperti wayang nusantara, aneka jenis keris, kumpulan koran tua, perangko, buku-buku dan benda-benda bernilai sejarah lainnya.
Selain itu, dalam catatan dewan juri yang dipimpin Prof Wiendu Nuryanti, Fadli Zon juga banyak memprakarsai berbagai kegiatan dalam rangka melestarikan warisan luhur budaya bangsa dari seluruh nusantara seperti pameran seni rupa, pameran perangko dan dunia filateli.
Fadli Zon yang bergelar Datuk Bijo Dirajo Nan Kuning ini memang dikenal sebagai peminat budaya yang fanatik. Ia begitu mengagumi keris, dan saat ini memiliki lebih dari 1.000 keris yang ia koleksi selama kurun waktu 20 tahun terakhir. Keris pusaka kesayangannya, Pamor Junjung Drajat, selalu dibawanya ke mana pun ia pergi.
Tokoh yang juga pernah mendapat gelar Kanjeng Pangeran Aryo Kusumoyudho dari Keraton Surakarta Hadiningrat, ini juga jatuh cinta dengan wayang, yang identik dengan budaya Jawa. Ia mengumpulkan wayang dari berbagai daerah di Indonesia sejak tahun 2000-an, dan saat ini koleksinya mencapai 8.000 wayang, tercatat sebagai penerima rekor MURI dengan kategori Kolektor Wayang Nusantara Terbanyak.
Ia juga menulis buku “Pesona Wayang Indonesia” yang diluncurkan pada 5 November lalu. Buku itu ia tulis sebagai bentuk rasa cinta dan perhatiannya yang sangat besar terhadap wayang, yang telah diakui sebagai mahakarya warisan agung kemanusiaan lisan yang tak ternilai dari UNESCO.
Disamping hobi menulis puisi, Fadli Zon juga pencinta musik dan film. Ia pernah menjadi produser film “Sang Patriot” yang diproduksi tahun 2013. Ia juga telah menelurkan 2 album musik, yaitu “Pasir Putih,” dan “Memeluk Waktu,” keduanya aransemen Ari Malibu. Fadli Zon juga produktif menulis buku. Sampai saat ini tak kurang dari 32 buku telah ia tulis, dengan topik yang beragam mulai dari politik, sejarah, ekonomi, tokoh, sampai puisi.
Fadli Zon juga tokoh yang jadi langganan Rekor MURI. Sampai saat ini ia memegang 11 rekor MURI, antara lain Kolektor Color Proof Prangko Seri 25 Tahun Queen Wilhelmina Terlengkap, Kolektor Prangko Label/Stiker Terpanjang, Kolektor Cap Sampul Hari Pertama Terbanyak, Kolektor Wayang Nusantara Terlengkap dan Terbanyak, Perpustakaan pribadi dengan koleksi koran tua terbanyak, Perpustakaan pribadi dengan koleksi prangko terbanyak, dan masih banyak lagi. Sebentar lagi gelar Rekor MURI itu mungkin akan bertambah, karena Fadli Zon yang sempat jadi wartawan ini telah diangkat sebagai Menteri Kebudayaan yang pertama dalam sejarah Republik Indonesia, dalam Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo.
“Memang banyak sekali alasan mengapa Dewan Juri menobatkan pak Fadli Zon sebagai Tokoh Peduli Museum. Tapi keputusan ini sudah dilakukan jauh sebelum beliau diangkat sebagai menteri, lho!”, tukas Wiendu Nuryanti menepis anggapan pemberian penghargaan tersebut karena jabatan menteri yang kini disandang Fadli Zon.
Dalam sambutannya yang disampaikan secara virtual Fadli Zon menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang dalam atas penghargaan sebagai “Tokoh Peduli Museum” dalam ajang Indonesia Museum Awards 2024. “Penghargaan ini adalah sebuah kehormatan luar biasa bagi saya, sekaligus merupakan bentuk komitmen bersama untuk mendorong museum sebagai pusat peradaban dan pendidikan yang inklusif, serta mengangkat peran museum dalam memperkuat identitas dan warisan budaya kita,” pungkasnya. [ham]