G20 Sepakat Cegah Krisis Kemanusiaan di Afghanistan - Telusur

G20 Sepakat Cegah Krisis Kemanusiaan di Afghanistan

Pertemuan darurat virtual KTT G20. Foto: Kantor Pers Palazzo Chigi

telusur.co.id - Perdana Menteri Italia, Mario Draghi menyatakan, kelompok 20 (G20) telah menyepakati kerja sama untuk menghindari bencana kemanusiaan di Afghanistan.
 
"Ini adalah respons multilateral pertama terhadap krisis Afghanistan … multilateralisme akan kembali, dengan susah payah, tetapi akan kembali lagi,” kata Draghi di pertemuan darurat yang berlangsung secara virtual, dilansir dari Aljazeera, Selasa (12/10/21).

Uni Eropa menjanjikan dana sebesar satu miliar euro (Rp 16 triliun), akan digunakan untuk kebutuhan kemanusiaan. Mereka juga akan membantu negara-negara tetangga yang menampung warga Afghanistan yang melarikan diri sejak Taliban menguasai negara itu pada 15 Agustus.

"Pada dasarnya ada konvergensi pandangan tentang perlunya menangani keadaan darurat kemanusiaan,” kata Draghi.

Nantinya, sebagian besar bantuan dari G20 akan disalurkan melalui PBB. Mereka akan menyerahkan bantuan tersebut ke organisasi internasional yang bekerja di lapangan. 

Menurut Draghi, akan sangat sulit menyalurkan bantuan ke warga Afghanistan tanpa keterlibatan Taliban. "Jika mereka tidak ingin kita masuk, kita tidak akan masuk." ucapnya.

Ia juga menegaskan, bentuk keterlibatan ini bukanlah untuk mengakui pemerintahan baru mereka. Ini adalah bentuk keprihatinan dunia dengan nasib warga Afghanistan, khususnya wanita. "Saat ini kami tidak melihat adanya kemajuan," paparnya.

Fokus dari program kemanusiaan ini adalah para perempuan, anak-anak, dan perjalanan yang aman kepada warga Afghanistan yang ingin meninggalkan negara tersebut.

Presiden Turki, Recip Tayyip Erdogan meniali, Taliban belum memberikan apa yang diharapkan oleh komunitas internasional. 

"Kami belum melihat inklusivitas yang diperlukan dari mereka dalam masalah bantuan kemanusiaan, keamanan dan pencegahan Afghanistan menjadi basis organisasi teror dan pencegahan ekstremisme,” pungkasnya.[Tp]

Laporan: Nadila Firdinia


Tinggalkan Komentar