telusur.co.id - Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman memperingatkan bahwa pasukan negara ini bisa mendekat ke Selat Bab El Mandeb. Hal itu merespons ancaman Amerika Serikat untuk membentuk gugus tugas operasi di Laut Merah.

IRNA melaporkan, Deputi Menteri Luar Negeri Yaman, Hussein Al Ezzi, Rabu (6/12/23), di akun X hari Selasa menulis, "Sanaa (ibu kota Yaman) dapat menulis 'ditutup sampai pemberitahuan selanjutnya', tapi tidak melakukannya."
 
"Oleh karena itu saya ulangi saran saya untuk menghindari provokasi apa pun, dan sebelum terbentuknya satuan tugas apa pun, angkat hukum internasional Anda dari bawah kaki Netanyahu," tambahnya.
 
Hussein Al Ezzi juga memperingatkan bahwa eskalasi ketegangan apa pun dengan Yaman dapat menyebabkan musuh mengalami masalah yang melelahkan selama 50 tahun.
 
"Pada akhirnya kami tidak akan meninggalkan Gaza sendiri, sebelum Anda, menghentikan agresi terhadap wilayah itu," tegasnya.
 
Peringatan keras Yaman disampaikan untuk merespons statemen Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan yang mengatakan Washington sedang membicarakan pembentukan satuan tugas operasi di Laut Merah dengan sejumlah negara.
 
Pada hari Senin (4/12/23), Angkatan Laut Yaman menyerang dua kapal Zionis Israel di Laut Merah ketika keduanya sedang melintasi Selat Bab El Mandeb, setelah tidak mengindahkan peringatan berulangkali pasukan Yaman. [Tp]