Gempar, Ulama Ahlussunnah Terkemuka Maroko Bersaksi Palestina Hanya Dibela oleh Muslim Syiah - Telusur

Gempar, Ulama Ahlussunnah Terkemuka Maroko Bersaksi Palestina Hanya Dibela oleh Muslim Syiah

Ulama terkemuka Ahlussunnah dan pakar kajian ilmu maqashid dari Maroko, Syeikh Dr. Ahmad Al-Raisuni. (Foto: Rai Al Youm).

telusur.co.id - Ulama terkemuka Ahlussunnah dan pakar kajian ilmu maqashid dari Maroko, Syeikh Dr. Ahmad Al-Raisuni, membuat sebuah pernyataan kesaksian yang menyita perhatian banyak orang, dan kesaksian ini dipandang oleh Syeikh Al-Raisuni sendiri sebagai kewajiban yang harus ditunaikan dan tidak boleh disembunyikan, meskipun tak nyaman bagi diri dan banyak orang lain.

Dikutip dari Rai Al Youm, Jumat (6/9/24), dalam pernyataan tertulis yang beredar pada tanggal 3 September 2024 itu dia mengumumkan kesaksiannya bahwa kaum Muslimin Syiah telah membela bangsa Palestina dengan jiwa, harta benda dan senjata, sementara kaum Muslimin Ahlussunah tidak demikian.

Al-Raisuni adalah mantan Ketua Persatuan Ulama Muslim Internasional (International Union of Muslim Scholars/IUMS) dan kini menjabat sebagai Kepala Pusat Kajian Maqashid. Dalam surat pernyataan kesaksian itu dia berdalil dengan beberapa ayat suci Al-Quran Al-Karim atas kewajiban memberikan kesaksian, dan haramnya penyembunyian kesaksian meski menyudutkan diri sendiri ataupun merugikan komunitas dan golongannya ataupun menguntungkan pihak lawan.

Berikut ini terjemahan lengkap pernyataan tersebut;

Aku bersaksi karena Allah

Di antara kewajiban-kewajiban syar’iyyah ada yang ainiyyah dan ada kifafi’iyyah; menunaikan kesaksian adalah kewajiban.

Allah Swt berfirman;

وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ

“Dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah (QS. Al-Thalaq [65]: 2).”

Sedangkan hal-hal yang haram secara syar’iyyah ialah menyembunyikan kesaksian ketika kesaksian itu diperlukan.

Allah Azza wa Jalla berfirman;

وَلَا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ وَمَنْ يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ آثِمٌ قَلْبُهُ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

“Janganlah kamu menyembunyikan kesaksian karena siapa yang menyembunyikannya, sesungguhnya hatinya berdosa. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Baqarah [2]: 283).”

Allah Swt juga berfirman:

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنَ اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ

“Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang menyembunyikan kesaksian dari Allah yang ada padanya?  Allah sama sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan (QS.Al-Baqarah [2]:140 .”

Manakala kesaksian diperlukan dari seseorang yang mengetahuinya, maka dia harus melakukannya dengan penuh kejujuran dan kebenaran, meskipun kesaksian itu menyalahi kepentingan dirinya, atau orang dekatnya, atau sahabatnya, atau orang yang dicintainya, dan sekalipun kesaksian itu menguntungkan lawan atau musuhnya.

Allah Swt berfirman;

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan dan saksi karena Allah, walaupun kesaksian itu memberatkan dirimu sendiri, ibu bapakmu, atau kerabatmu (QS. Al-Nisa’ [4]: 135).”

Sebagaimana kesaksian dituntut dan diwajibkan dalam perkara-perkara dan hak-hak privat dan duniawi, kesaksian juga diwajibkan – secara lebih dahsyat- dalam urusan publik dan isu-isu ilmiah. Demikian pula halnya penyembunyian kesaksian.

Allah Swt berfirman;

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

“Orang-orang yang telah Kami anugerahi Kitab (Taurat dan Injil) mengenalnya (Nabi Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Sesungguhnya sekelompok dari mereka pasti menyembunyikan kebenaran, sedangkan mereka mengetahui(-nya) (QS. Al-Baqarah [2]: 146.”

Sedangkan kesaksian yang ingin saya berikan, dan juga saya serukan untuk diberikan (pula oleh orang lain), sebagai pengukuhan atas kebenaran dan penegakan keadilan, dan demi melenyapkan kebatilan dan pengingkaran, ialah bahwa Muslimin Syiah telah menyokong dan membela saudara-saudara mujahidin mereka di negeri Palestina, dan dalam membela para mujahidin itu mereka menanggung bala’ (ujian) yang baik, dan demi ini mereka mengerahkan jiwa, harta dan senjata serta pengorbanan yang sangat besar, sedangkan Ahlussunnah tidak mempersembahkan apapun di antara semua itu.

Kesaksian ini wajib diberikan dan diumumkan semata demi melawan kampanye pengingkaran dan skeptisme zalim terhadap pembelaan Syiah atas cita-cita Palestina dan jihad bangsa Palestina.

Saya mengetahui dengan sepenuh keyakinan bahwa kesaksian saya ini akan membangkitkan kegusaran para penebar keraguan dan kaum pengingkar itu, dan mereka akan mengulang-ulang lagi mitos-mitos mereka yang sudah diketahui umum. Tapi saya mengatakan kepada mereka: Saya melimpahkan kepada fakta-fakta dan berita-berita yang melimpah dan mutawatir, dan saya tidak peduli kepada perkataan-perkataan dan asumsi-asumsi fiktif dan liar.  

Dan saya berkata sebagaimana Rasulullah saw bersabda;

اللهم إن لم يكن بك علي غضب فلا أبالي

“Ya Allah, seandainya bukan karena Engkau akan murka kepadaku niscaya aku tidak peduli…”

Ahmad Al-Raisuni

Pernyataan ulama terpandang dari Maroko ini memancing beragam tanggapan pro dan kontra, dan diperkirakan akan terus menimbulkan kontroversi luas.

Dalam menanggapi komentar pihak yang kontra , pihak yang pro mengaku percaya bahwa sebagian besar dari mereka yang kontra tidak membaca keseluruhan pernyataannya, dan terdorong oleh hasutan dari beberapa pihak yang menyerangnya.

Seorang warganet Arab bernama Abdullah Al-Jibari menyatakan bahwa apa yang dikatakan oleh Syeikh Al-Raisuni adalah sesuatu yang juga dinyatakan oleh jurnalis ternama Arab Dr. Faisal Al-Qasim, meskipun semua orang mengetahui bahwa Faisal memusuhi Iran.

Dikutip media online Rai Al-Youm, Abdullah juga menyatakan; “Sejarah akan mencatat bahwa para penguasa Sunni dan negara-negara Sunni telah menjual Palestina dengan harga murah, dan negara Syiah di Iran dan Yaman telah mendukung resistensi (Palestina) dengan harta dan logistik yang tak terbayangkan.”

Dia kemudian menyoal; “Pernahkah seseorang membayangkan bahwa Yaman akan menyerang armada AS dan melumpuhkan pelabuhan-pelabuhan Israel?!”

Sementara itu, dalam peristiwa terbaru mengenai Yaman, pemimpin gerakan Ansarullah di negara ini, Sayid Abdul Malik Al-Houthi, dalam pidatonya pada momen pembukaan kegiatan nasional peringatan Maulid Nabi Muhammad saw pada hari Kamis 5 September 2024 kembali melontarkan pernyataan panas anti-Israel dan pendukungnya, AS, yang dia sebut musuh.

Dia menegaskan, “Musuh akan terkejut di darat sebagaimana mereka terkejut di laut, oleh teknik-teknik baru yang belum pernah ada dalam sejarah, dan akan membantu penjatuhan hukuman keras terhadap mereka.”

Dia juga kembali mengecam kebungkaman dunia Arab di depan tragedi Palestina serta aksi kaum Zionis Israel yang dia sebut telah membakar kitab suci Al-Quran dan menghancurkan masjid-masjid di Palestina.  [Tp]


Tinggalkan Komentar