telusur.co.id - Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan, nantinya alat tes COVID-19 yang bisa bikin biaya tes Corona jadi lebih terjangkau bisa ditemui di tempat-tempat umum seperti bandara hingga kampus dan sekolah.
"(Akan disediakan) Ke tempat-tempat umum yang banyak pergerakan manusia seperti bandara, stasiun KA, kantor, kampus/sekolah," ujar Bambang, Sabtu (12/12/20)
Alat test COVID-19 tersebut bernama GeNose. Alat ini mendeteksi Corona dengan embusan napas. Selain murah, alat ini disebut lebih efektif dari rapid dan swab test. Waktu tes yang dibutuhkan pun singkat, cuma 3 menit dan akurasinya sudah mencapai 90 persen lebih. Demikian hasil dari validasi di beberapa rumah sakit yang sudah dilakukan para inovator alat ini.
Saat ini, alat ini masih menunggu izin edar dari Kementerian Kesehatan. Rencananya alat ini akan didistribusikan ke beberapa daerah paling banyak kasus COVID-19 sebagai bakti inovasi dari Kemristekbrin.
"Kemristekbrin memasukkan GeNose sebagai salah satu alkes yang diberikan ke beberapa daerah dalam bakti inovasi," terangnya.
Setelah itu, barulah alat ini bisa dibagikan ke seluruh daerah di Indonesia dan ke tempat-tempat umum tadi. Kemristekbrin juga mempersilakan pihak swasta atau perseorangan yang tertarik dengan alat itu untuk memesan dan membelinya, lalu menggunakan sesuai kebutuhan masing-masing.
"Kalau untuk keperluan instansi pemerintah bisa dengan APBN, tetapi swasta dan perorangan juga bisa membeli," ujarnya.
Bambang menjelaskan, swasta dan perorangan perlu menyiapkan dana Rp 60 juta untuk mendapatkan satu alat tes Covid-19 ini. Menurutnya, harga segitu termasuk murah karena untuk 1 alat tersebut bisa digunakan sampai 100 ribu kali pemeriksaan. Jika sudah melewati batas maksimal, alat ini bisa dibetulkan dan digunakan kembali.
"Rp 60 juta untuk 100 ribu kali pemakaian, sangat murah," katanya. [Tp]