Golkar: Masyarakat Sebenarnya Tidak Menghendaki Lagi Prabowo Maju Capres - Telusur

Golkar: Masyarakat Sebenarnya Tidak Menghendaki Lagi Prabowo Maju Capres

Ketua DPP Partai Golkar Zulfikar Arse (tengah)

telusur.co.id - Nama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, masih menjadi tokoh teratas dengan elektabilitas tertinggi, untuk dicalonkan sebagai kandidat Capres 2024. Hal ini merujuk hasil riset lembaga survei Puspoll Indonesia

Ketua DPP Partai Golkar Zulfikar Arse menganggap, sebenarnya masyarakat sudah tidak menginginkan lagi Prabowo maju sebagai Capres. Karena, ingin wajah baru yang tampil pada Pilpres 2024.

"Terkait dengan temuan survei Puspoll, ini saya membaca lain untuk Pilpres 2024. Yang menarik bagi saya masyarakat ingin wajah baru kalau tadi ditemukan dari Puspoll ada nama pak Prabowo Subianto, tapi sebenarnya kalau dijumlah itu lebih banyak yang tidak menghendaki," kata Zulfikar dalam diskusi pemaparan hasil survei Puspoll Indonesia bertajuk "Menakar Peluang Capres 2024 dan Tantangan Poros Partai Islam", secara daring, Minggu (23/5/21).

Hasil survei Puspoll itu menempatkan elektabilitas Prabowo sebesar 27,6 persen, disusul Ganjar Pranowo 22,0 Persen dan Anies Baswedan 25,5 persen. Elektabilitas itu dengan simulasi 3 calon presiden.

Menurut Zulfikar, yang tidak menghendaki Prabowo maju Capres itu terpolariasi ke Anies dan Ganjar. Artinya, kilah dia, masyarakat menginginkan wajah baru.

Zulfikar berdalih, ketua umum partainya, Airlangga Hartato, juga masuk salah satu wajah baru yang diinginkan masyarakat untuk Pilpres 2024.

"Kalau dikaitkan dengan partai saya (Golkar) termasuk Ketua Umum saya pak Airlangga Hartato punya peluang sebagai wajah baru," klaimnya.

Meski lembaga survei menempatkan Prabowo, disusul Anies, Ganjar dan Ridwan Kamil dengan elektabilitas tertinggi, Zulfikar mengingatkan, yang mengusulkan capres itu adalah partai politik.

"Yang mengusulkan itu kan partai. Masyarakat boleh punya persepsi, nah pak Airlangga punya suara," tukasnya.[Fhr]
 


Tinggalkan Komentar