Gubernur Khofifah Ajak Dewan Masjid Jatim Sukseskan Program Strategis Nasional - Telusur

Gubernur Khofifah Ajak Dewan Masjid Jatim Sukseskan Program Strategis Nasional

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengajak PW DMI Jatim untuk proaktif pada program strategis nasional

telusur.co.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jatim untuk proaktif membaca peluang dan terlibat langsung dalam berbagai program strategis nasional yang tengah dijalankan pemerintah pusat. Ajakan tersebut disampaikan dalam acara Masjid Award 2025 di Islamic Center Surabaya. Jumat, (05/12/2025).
 
Dalam arahannya, Gubernur Khofifah menekankan bahwa, DMI memiliki potensi besar menjadi bagian penting penggerak ekonomi umat, selain melalui aktivitas dakwah, melainkan juga pemberdayaan jamaah.
 
"Kalau boleh ada tim yang menelaah berbagai  program strategis agar dimanfaatkan Dewan Masjid Indonesia , yakni menjemput program  penyiapan bibit sapi perah, menyambut pembangunan pabrik atau peternakan Grand Parent Stock (GPS) untuk beternak ayam, keterlibatan DMI mewujudkan swasembada gula dengan meluaskan tanam tebu, budidaya ikan untuk menyediakan stock ikan bagi program MBG serta ikut menyiapkan bahan baku  makanan saat musim haji," sambungnya.
 
Lebih lanjut, Khofifah mengungkapkan hasil pertemuan dengan Menteri Pertanian bahwa, pada 2026, Jawa Timur akan menerima dukungan dana sebesar Rp2,4 triliun untuk program penyiapan bibit sapi perah. Selain itu, pembangunan pabrik atau peternakan GPS ayam petelur juga telah disepakati dan direncanakan berlokasi di Malang.
 
Menurutnya, peluang ini seharusnya dilihat DMI sebagai ruang penguatan Dakwah Bil Mal, yaitu dakwah berbasis pemberdayaan ekonomi.
 
"Sambil dipetakan dan menunggu program  tersebut diturunkan, DMI harus melihat bahwa ini adalah peluang untuk menguatkan Dakwah Bil Mal," katanya.
 
Sementara pada program swasembada gula, Jatim ditarget menanam tebu hingga 70 ribu hektare. Jika desa tidak memiliki lahan cukup, opsi penyewaan lahan atau pemanfaatan perhutanan sosial dapat menjadi peluang. Pemerintah juga menyiapkan fasilitas traktor untuk pengolahan lahan.
 
Khofifah juga menyoroti tingginya kebutuhan ikan di dalam negeri dan luar negeri. Menurutnya, pasar yang sangat besar tersebut harus dimanfaatkan agar Indonesia tidak   impor ikan.
 
"Permintaan ikan sangat tinggi khususnya untuk tambahan kebutuhan MBG sehingga diharapkan tidak impor karena tingginya permintaan, maka harus ada pembubidaya ikan baru," tegasnya.
 
Selain itu, pada sektor haji, Indonesia telah menandatangani kontrak dengan Pemerintah Arab Saudi yang mensyaratkan bahan baku kebutuhan jamaah haji Indonesia berasal dari Indonesia mulai musim haji 2026.
 
"Ini sesuatu yang tidak mudah, tetapi pemerintah mengupayakan untuk memberikan ruang dan sumber income bagi masyarakat dan UKM agar bisa terlibat," ungkapnya.
 
Menurut Khofifah, kelima program tersebut memang tidak sederhana untuk diwujudkan, tetapi bukan kemudian tidak bisa dilakukan. Ia mengajak DMI untuk segera berkoordinasi dengan dinas terkait jika tertarik menindaklanjuti program tersebut.
 
"Misalnya berminat budidaya ikan lele bisa berkomunikasi dinas perikanan dan kelautan, sapi perah dengan Kadis peternakan, mengakses grand parent stock dengan dinas peternakan," tutur mantan Mensos RI ini.
 
Khofifah menambahkan, lima program strategis tersebut bukan sekadar peluang ekonomi, tetapi upaya membangun kemandirian masjid agar kesejahteraan jamaah dapat meningkat secara nyata.
 
"Dakwah Bil Mal memang harus menjadi kekuatan kita untuk mengimbangi dakwah Bil lisan," sambung mantan Anggota DPR RI ini.
 
Dalam kesempatan yang sama, Khofifah menyerahkan penghargaan kepada 31 masjid terbaik di Jawa Timur. Penghargaan ini, menurutnya, adalah bentuk perhatian dan dukungan kepada para imam, takmir, dan marbot yang selama ini menjadi pilar penggerak kehidupan masjid
 
Kategori Masjid Agung juara 1 diraih Masjid Al Fatah Kota Mojokerto, kategori Masjid Besar juara 1 diraih Masjid Baitul Fallah Kabupaten Pasuruan dan kategori Masjid Jami juara 1 diraih Masjid Baitis Salam Kabupaten Probolinggo.
 
Selanjutnya kategori Masjid Perkantoran juara 1 diraih Masjid Ussisa Ala Taqwa Kabupaten Pasuruan, kategori masjid masjid kampung / perumahan diraih Masjid Al Kholid Kabupaten Kediri. Sedangkan kategori Musholla juara 1 diraih Musala Al Mujahidin Kabupaten Sumenep.
 
Selain penyerahan penghargaan, acara juga diisi pelantikan Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid Provinsi Jatim 2025–2030, penandatanganan MoU antara PW DMI Jatim dengan ITS, Universitas Islam Darul Ulum Lamongan, serta Kanwil BPN Jatim terkait sertifikasi tanah wakaf. Tak lupa, apresiasi sebesar Rp2,5 juta diberikan kepada para imam masjid dan marbot.
 
"Kami atas nama pemerintah provinsi Jatim memberikan apresiasi dan terima kasih kepada penyelenggara acara DMI award yang menunjukan keberadaan masjid memiliki peran strategis membangun keumatan," tutup gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini. (ari)


Tinggalkan Komentar