telusur.co.id - Munculnya beragam aksi demonstrasi berujung anarkis yang melibatkan pelajar SMA dan SMK Sederajat membuat miris banyak pihak. Tak sedikit pihak menuding jika keterlibatan kalangan pelajar tersebut dikhawatirkan ‘ditunggangi’.

Menyikapi hal itu, Kepala Polres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto mengimbau pada seluruh orang tua murid, guru, serta pihak sekolah memperketat pengawasan terhadap anak didiknya.

“Ini memang yang paling bikin miris. Mereka juga enggak tahu tujuan unjuk rasanya itu buat apa. Peran orang tua dan sekolah jelas diperlukan,” kata Indarto kepada wartawan di Mapolrestro Bekasi, Senin (30/9/2019).

Menurut dia, peran orang tua dan guru bisa juga dilakukan dengan memberi edukasi serta pemahaman yang benar soal situasi yang terjadi saat ini.

Selain itu, Polres Metro Bekasi juga melakukan gelar pasukan 3 Pilar yang ditujukan untuk sama-sama antara masyarakat dan aparat bisa seirama dalam proses pembelaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tengah intensitas politik yang makin memanas jelang pelantikan presiden.

“Saya berharap 3 Pilar kompak bersatu secara bersama untuk menjaga keutuhan NKRI ini,” kata Indarto.

Dia menilai, siapapun yang menjadi demonstran gelap dengan tujuan yang tidak terpuji seperti ingin menggulingkan pemerintahan dengan menggagalkan pelantikan DPR dan presiden, itu termasuk kategori makar.

“Kalau bicara makar, itu sudah sangat melanggar aturan. Jadi, bagi perusuh yang ingin mengancam negara ini bukan hanya berhadapan dengan TNI dan Polri tetapi juga berhadapan dengan seluruh warga Kota Bekasi,” Indarto, menegaskan. [asp]

Laporan Hani Arie Rachmanie