telusur.co.id - Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengungkapkan, kebakaran yang terjadi di Jakarta paling banyak disebabkan oleh korsleting listrik.
"Kebakaran itu risiko karena faktornya banyak yang bisa menyebabkan kebakaran, antara lain kelalaian masyarakat, lalu korsleting listrik, ini terus paling dominan," ujar Satriadi kepada di Jakarta, Rabu (24/1/24).
Satriadi menuturkan, ada sejumlah faktor yang memicu terjadinya korsleting listrik. Salah satunya ialah penggunaan barang elektronik dengan arus listrik yang tidak sesuai
“Kan banyak juga (elektronik) yang Rp 10.000 tiga di pasar malam, kan kita enggak tahu kualitasnya seperti apa.
Bisa saja (barang) diservis. Istilahnya itu kan memicu terjadinya kebakaran," ujar Satriadi.
"Apalagi di tempat padat hunian semi-permanen. Belum lagi budaya kelalaian, misal lupa mencabut, bisa memicu kebakaran kan," sambungnya.
Berdasarkan catatan Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, terjadi 2.286 kebakaran di Ibu Kota sejak Januari-Desember 2023. Jumlah itu meningkat dari tahun 2022 sebanyak 1.691 kebakaran. [Fhr]