Guru Besar Kesehatan Masyarakat Ajak Masyarakat Tak Sepelekan Covid-19 - Telusur

Guru Besar Kesehatan Masyarakat Ajak Masyarakat Tak Sepelekan Covid-19

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., D bersama Icha Atmadi, S.T. (Penyintas COVID-19)

telusur.co.id, Jakarta - Biaya perawatan akibat COVID-19 di rumah sakit masih terbilang mahal. Kendati demikian, sampai saat ini masih ditanggung pemerintah melalui anggaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Untuk itu, semua pihak tidak boleh menyepelekannya dan harus melakukan berbagai upaya agar bisa terhindar dari penyakit ini.

Demikian diungkapkan Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dalam Dialog Produktif dengan tema ‘Memaksimalkan Pengelolaan Kesehatan Lewat Vaksinasi’ pada Kamis (26/11) yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

“Ini pikiran manusia pada umumnya. Memang COVID-19 adalah makhluk halus yang tidak kelihatan. Sebelum kejadian, percayalah dari cerita orang yang pernah mengalami karena pengalaman itu adalah guru yang sangat berharga. Sayangilah diri sendiri, keluarga, dan masa depan kita. Jangan korbankan dengan kecerobohan,” katanya melalui keterangannya, Rabu (02/12/2020).

Untuk itu, Prof. Hasbullah sangat mendorong kalau mencegah itu jauh lebih baik dan lebih murah daripada mengobati. Pencegahan dengan disiplin penerapan protokol kesehatan dan nantinya dengan  vaksinasi.

Terkait vaksin, Prof. Hasbullah menjelaskan bahwa biaya vaksin itu jauh lebih murah daripada biaya pengobatan. Dan dengan memperoleh vaksin maka akan mendapatkan ketenangan dalam beraktivitas karena risiko terinfeksi penyakit jauh lebih kecil. Prof. Hasbullah mencontohkan bagaimana efek dari pemberian vaksin BCG dalam mencegah penyakit TBC.

“Salah satu contoh bukti fungsi vaksin, kita bisa tenang pergi kemana-mana tanpa khawatir terkena TBC karena hampir semua orang sudah disuntik vaksin BCG oleh pemerintah. Penyakit TBC itu masih banyak dan masih ada namun dengan vaksin BCG, maka peluang untuk tertular kecil. Kita bisa tenang bekerja, bepergian, dan menikmati kehidupan. Ini luar biasa kenikmatan yang dihasilkan oleh vaksinasi BCG,” katanya sembari mengatakan walaupun suatau hari terpapar dengan virus Corona, tapi jika sudah divaksin maka akan lebih aman.

Hasbullah menegaskan jika perspektif yang memandang harga vaksin COVID-19 mahal adalah sebuah pandangan yang keliru. “Kalau saya, membayar satu juta pun akan saya bayar karena dengan membayar harga segitu saya lebih terjamin tidak akan kena COVID-19 dan terhindar dari biaya pengobatan yang sangat mahal akibat terpapar COVID-19,” ungkapnya.

Dia berharap agar masyarakat tidak terkecoh dengan pemberitaan-pemberitaan yang simpang siur terkait COVID-19 maupun vaksin. “Kalau mau aman maka harus dapat informasi yang benar, bukan dengan perasaan, prejudice, dan dikaitkan dengan politik. Jangan juga langsung percaya meskipun informasi  itu atas nama seorang tokoh, asing, ataupun tokoh agama. Jangan langsung dipercaya. Harus cek lagi,” ujarnya.

Informasi paling aman adalah yang resmi dikeluarkan pemerintah. Karena informasi dari pemerintah sudah dibahas bersama dengan para pakar dan ahlinya. “Ini urusan kesehatan. Tidak ada satu negarapun yang ingin rakyatnya sakit,” tegasnya


Tinggalkan Komentar