Hasil survei yang ada selama ini, utamanya jelang Pilpres sulit dipercaya.
Demikian pandangan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Musni Umar, dalam diskusi, “Survei Pemilu, Realita atau Rekayasa, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/19).
“Saya termasuk orang yang resah dan tidak percaya dengan survei-survei yang ada selama ini,” kata Musni Umar.
Sebab apa yang ditemukan di lapangan, ketika dirinya turun langsung dan melakukan wawancara dengan masyarakat, hasilnya sama sekali tidak tercermin dalam survei yang ada.
“Jadi akhirnya, saya selalu mengatakan, setiap ada survei, saya tidak percaya,” katanya.
“Saya lebih percaya apa yang saya lakukan.”
Alasan dirinya ragu atau pun tidak percaya hasil survei, hal itu dikarenakan tidak ada netralitas dalam lembaga survei.
Kemudian, lembaga survei rata-rata di sini itu dibiayai oleh yang membiayai. Jadi, tidak mandir. Dan hasil surveinya, mengikuti yang mendanai.
“Lautan manusia kalau Prabowo datang, tetapi hasil survei sama sekali tak tercermin, inilah yang menurut saya kenapa saya lebih percaya apa yang saya lakukan ketimbang survei itu.” [ipk]