telusur.co.id -Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Anggawira, melihat potensi tingginya aktivitas mudik di hari raya tahun ini bakal memengaruhi perekonomian Indonesia, salah satunya sektor pariwisata.
Mobilitas masyarakat pada aktivitas di bulan puasa dan mudik lebaran berpotensi mengalami meningkatan drastis dan tentu saja hal ini bisa menaikkan pendapatan untuk dunia usaha nasional.
"Dunia pariwisata juga berpotensi mengalami perputaran ekonomi sebesar Rp276,11 triliun, seperti informasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)," kata Angga dalam keterangannya, Selasa (2/4/23).
HIPMI melihat, perputaran ekonomi dari sektor pariwisata itu dipengaruhi dari adanya potensi besar arus mudik masyarakat selama periode libur lebaran tahun ini.
Setidaknya masyarakat juga akan membanjiri tempat-tempat wisata seperti pantai, pusat kuliner, pegunungan, agrowisata, taman rekreasi, kebun binatang, ataupun pusat perbelanjaan saat aktivitas mudik berjalan.
"Dari Kementerian Perhubungan sudah memprediksi akan ada sekitar 193,6 juta orang yang melakukan mobilitas selama libur lebaran dan ini berpotensi menghasilkan perputaran uang sebesar Rp386 triliun. Indonesia menjadi negara mudik terbesar di dunia," kata Angga
Angga mengatakan bahwa momentum ini harus bisa dijaga agar perekonomian Indonesia terus tumbuh setelah dalam tiga tahun terakhir dihantam badai pandemi Covid-19.
Dengan sudah kondusifnya Indonesia, tentu saja akan membawa dampak yang luar biasa terhadap ekonomi daerah sekaligus berkontribusi ke perekonomian nasional. "Konsumsi dan daya beli masyarakat pun meningkat," tutup Anggawira.[Fhr]