Indonesia–Arab Saudi Perkuat Sinergi Industri, Siap Garap Proyek Strategis dan Quick Win - Telusur

Indonesia–Arab Saudi Perkuat Sinergi Industri, Siap Garap Proyek Strategis dan Quick Win

foto: dok Kemenperin

telusur.co.id - Indonesia dan Arab Saudi terus mempererat hubungan bilateral dengan menjajaki kerja sama strategis di sektor industri. Tak hanya bertumpu pada sektor keagamaan, hubungan historis yang telah terjalin sejak 1950 kini diperluas ke ranah perdagangan, investasi, pendidikan, hingga pengembangan industri.

"Hubungan kedua negara terus berkembang dan saling melengkapi, termasuk dalam sektor industri. Kami optimistis pertemuan ini akan menjadi langkah konkret menuju kolaborasi yang lebih luas," ujar Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, usai menerima kunjungan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef, di Jakarta, Rabu (16/4).

Menperin menegaskan, Indonesia membuka peluang besar untuk kerja sama industri berkat kekayaan sumber daya alam, pasar domestik yang besar, serta tenaga kerja yang melimpah. Terlebih, pemerintah Indonesia saat ini sedang gencar mendorong hilirisasi industri yang memberikan nilai tambah.

Beberapa sektor industri yang diidentifikasi memiliki potensi kerja sama strategis antara lain: Industri petrokimia, Industri pengolahan kayu, Industri halal, Pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), Pembangunan kawasan industri, Peningkatan kapasitas SDM dan alih teknologi, Penyediaan tenaga kerja terampil

“Di sektor petrokimia, kami masih membutuhkan penguatan hilirisasi untuk mendukung sektor-sektor turunan lainnya. Sementara Arab Saudi tengah mengembangkan hilirisasi mineral agar bisa tampil sebagai pemain global,” kata Agus.

Menperin menyebut, pengalaman panjang Indonesia dalam membangun industri manufaktur menjadikan negara ini sebagai mitra ideal bagi Arab Saudi, yang tengah melakukan transformasi ekonomi besar-besaran lewat Saudi Vision 2030. Visi ini selaras dengan agenda besar Indonesia menuju Visi Indonesia Emas 2045.

“Kami akan berbagi pengalaman dalam pengelolaan kawasan industri. Saat ini Indonesia telah memiliki lebih dari 150 kawasan industri aktif,” tuturnya.

Menperin juga mengungkapkan bahwa Indonesia dan Arab Saudi sedang memfinalisasi nota kesepahaman (MoU) kerja sama industri yang akan difokuskan pada proyek-proyek "quick win" yang realistis dan berdampak langsung bagi kedua negara.

“MoU ini tidak akan terlalu luas, tapi langsung menyasar dua hingga tiga proyek yang menjadi perhatian utama dan bisa segera direalisasikan,” ujarnya.

Kerja sama ekonomi kedua negara pun terus meningkat. Sepanjang 2024, total perdagangan nonmigas Indonesia–Arab Saudi mencapai USD3,3 miliar, tumbuh 14,5 persen dalam lima tahun terakhir (2020–2024). Di sisi investasi, Arab Saudi telah merealisasikan dana sebesar USD23,6 juta melalui 437 proyek selama periode 2019–2024.

“Potensi tumbuh bersama masih sangat besar, apalagi kedua negara merupakan anggota G20 dengan kekuatan ekonomi yang signifikan. Pemerintah Indonesia menyambut baik minat investor Saudi terhadap sektor-sektor strategis nasional,” pungkas Agus.[iis]


Tinggalkan Komentar