telusur.co.id -Penyerang timnas Indonesia, Ole Romeny menjadi aktor utama pada kemenangan krusial di laga melawan China pada lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia zona Asia.
Di laga yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (05/06) malam, gol satu-satunya Romeny melalui titik putih mengantarkan skuad Garuda meraih tiga poin serta mengamankan peluang Indonesia untuk berjuang di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Perjuangan timnas Indonesia untuk mengejar tiket lolos ke putaran final Piala Dunia masih terbuka.
Pada laga semalam, Ole Romeny menjadi eksekutor tendangan titik penalti yang dihadiahkan oleh wasit setelah sebelumnya Ricky Kambuaya dilanggar di kotak penalti oleh bek China Yang Zexiang.
Wasit Rustam Lutfullin yang bertugas meninjau ulang melalui VAR kemudian menunjuk titik putih penalti.
Romeny dengan tenang mengecoh kiper Wang Dalei untuk mengubah skor menjadi 1-0 di penghujung babak pertama.
Romeny mengakui bahwa ada momen menarik sebelum ia melakukan eksekusi penalti. Ketika wasit pergi ke arah layar VAR, ia mengaku melihat ibunya yang menyaksikan di tribun. Hal ini sempat membuat dirinya gugup.
"Ya tentu ketika kami melihat wasit pergi menuju monitor VAR, kita semua tahu biasanya hal itu akan terjadi penalti. Itu lucu karena saya melihat ibu saya di tribun, dan saya tahu betul ibu saya sangat gugup," kata Ole Romeny kepada awak media termasuk Telusur.co.id usai laga.
Pada momen itu, ia memikirkan ibunya apalagi laga itu menjadi yang perdana sang ibunda menyaksikan langsung di stadion.
"Jadi saya memikirkan ibu saya yang ada di tribun untuk pertama kalinya, jadi saya memikirkan dia. Mungkin dirinya sesak nafas disana karena tegang," lanjutnya bercerita.
Meski demikian, Romeny mengatakan ia sangat percaya diri dan tidak merasakan tekanan walaupun dirinya mengakui momen tersebut merupakan tendangan penalti terbesar selama ia berkarir di sepak bola.
"Saya tetap percaya diri. Tidak merasakan adanya tekanan, karena itu menjadi momen tendangan penalti terbesar dalam karir saya," ujar pemain asal klub Oxford United.
Pemain berusia 24 tahun ini juga ingat pesan dari ayahnya untuk selalu menikmati setiap momen untuk mengeksekusi penalti.
"Sebelumnya ayah saya selalu bilang untuk menikmati apa saja yang terjadi disana, jika tidak kamu akan gagal (eksekusi penalti). Jadi saya melakukannya dan saya menyukai itu," ujar Romeny pada jumpa pers setelah pertandingan.
Pemain kelahiran Nijemegen ini menjadi salah satu kepingan yang akhirnya ditemukan bagi timnas Indonesia.
Romeny selalu mencetak gol dalam tiga laga pertamanya berseragam Merah-Putih. Ia langsung mencetak gol debut kala Indonesia bertandang ke Australia meski pada saat itu tim asuhan Patrick Kluivert itu harus mengakui keunggulan tuan rumah.
Saat ini ia menjadi idola baru pecinta sepak bola tanah air dan diharapkan mampu tampil konsisten sehingga mencapai tujuan yaitu meloloskan skuad Garuda ke putaran final Piala Dunia 2026.