telusur.co.id - Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Batam Aero Technic (KEK BAT) direncanakan menghabiskan investasi Rp7,9 triliun dan menyerap tenaga kerja 9.976 orang pada tahun 2030.
Target realisasinya hingga tahun 2023 mencapai Rp1,2 triliun dengan didukung 2.000 personel atau sumber daya manusia (SDM).
"Nilai investasi mencapai Rp 7,29 triliun serta dapat menyerap tenaga kerja berkisar 9.976 orang pada 2030," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya, Sabtu (5/11/22).
Danang mengatakan, 0engembangan KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa 30%-35% dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri.
Kemampuan dan kapabilitas BAT dalam jangka menengah serta mendatang diharapkan mampu mendukung dan memenuhi pasar Asia Pasifik yang diprediksi mempunyai rata-rata (kisaran) 12.000 unit pesawat udara dengan nilai bisnis berkisar US$ 100 miliar pada 2025.
"BAT menyampaikan terima kasih atas terbentuknya sebagai KEK di Batam dalam upaya melakukan pengembangan usaha dengan tujuan sinergi positif sektor aviasi. Iklim usaha yang diciptakan oleh pemerintah sangat mendukung pertumbuhan dan pengembangan di Indonesia," ujarnya.
"Dalam hal ini, pelaku usaha d ibidang industri penerbangan khususnya jasa angkutan udara sangat merasakan bantuan dan dukungan dari pemerintah dalam rangka pengembangan dan pertumbuhan bidang usaha industri penerbangan," sambungnya.
Danang memastikan, BAT sebagai pusat perawatan dan pengerjaan penanganan perbaikan pesawat udara (Maintenance, Repair, Overhaul/ MRO) member of Lion Air Group akan terus mengembangkan kapabilitas dan kemampuan. BAT merupakan perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat atau maintenance repair and overhaul (MRO).
"Dalam upaya menciptakan dan membangun industri MRO Indonesia berdaya saing di lingkup penerbangan global, BAT memiliki kesungguhan senantiasa mendorong perawatan pesawat udara yang semakin efisien," tuturnya.
Untuk kapabilitas, realisasi hasil pembangunan hanggar tahap 1 dan tahap 2 telah beroperasi 4 Maintenance hangar kapasitas 13 pesawat serta tahap 3 sudah beroperasi 1 (satu) maintenance hangar kapasitas 6 (enam) pesawat.
Sebagai informasi, Bawasan Batam Aero Technic di Batam Kepulauan Riau (dalam satu area Bandar Udara Intenrasional Hang Nadim), hingga kini sarana perawatan dan perbaikan telah dibangun di lahan seluas 30 hektar (Ha) yang disediakan oleh Badan Pengusahaan Batam.
Terdiri dari kapasitas landas parkir pesawat (apron) 7,7 hektar, kapasitas jalan 2,8 km, kapasitas lIstrik 4,7 MW. Logistik BAT didukung proses logistik suplly chain dan gudang (warehouse) peralatan, komponen (tools and sparepart) untuk pekerjaan yang berkaitan pabrikasi (maintenance workshop). Seperti cabin interior, dapur pesawat (galley), toilet pesawat (lavatory), kompartemen bagasi kabin (headrack), furnishing (seat, coverseat, carpet, handrest), engine dan komponen baling-baling (propeller workshop), emergency equipment dan lainnya.[Fhr]