Iran Tegaskan Ancaman Militer Takkan Membuat Mereka Tunduk - Telusur

Iran Tegaskan Ancaman Militer Takkan Membuat Mereka Tunduk

Kepala delegasi Iran untuk perundingan nuklir di Wina, ibu kota Austria, Ali Bagheri Kani. (Foto: tehrantimes).

telusur.co.id - Kepala delegasi Iran untuk perundingan nuklir di Wina, ibu kota Austria, Ali Bagheri Kani, menegaskan bahwa tujuan utama Iran dalam negosiasi ini adalah pencabutan semua sanksi terhadap negara itu. Bersamaan dengan ini Perdana Menteri Rezim Israel mengaku cemas terhadap perundingan tersebut.

“Tujuan pertama Teheran dalam negosiasi ialah pembatalan semua sanksi yang dikenakan pada Iran,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan pers, sehari menjelang dimulainya babak baru negosiasi nuklir, seperti dilaporkan Fars, Minggu (28/11/21).

Kani yang juga menjabat sebagai asisten menteri luar negeri Iran menyebutkan Teheran siap berdialog atas dasar memperoleh jaminan konkret dan memverifikasi kewajiban pihak lain.

Dia menjelaskan, tujuan pertama delegasi perunding di Wina adalah menghapus semua sanksi terhadap rakyat Iran, sedangkan tujuan kedua adalah memfasilitasi hak-hak rakyat Iran mendapat  keuntungan dari sains nuklir.

“Barat tidak berusaha mencapai kesepakatan, melainkan ingin mendapatkan konsesi dari Iran,” ungkapnya.

Mengenai gertakan yang kerap ditujukan terhadap Iran, Kani mengingatkan bahwa negaranya tak akan tunduk pada ancaman militer maupun sanksi, kesalahan di masa lalu tak seharusnya diulang.

Di bagian akhirnya pernyataannya dia memastikan kesiapannya menjalankan perundingan konstruktif.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett di hari yang sama memperlihatkan kecemasannya terhadap perundingan nuklir Wina.

“Israel sangat prihatin dengan kesediaan untuk mencabut sanksi dan mengizinkan aliran miliaran dolar ke Iran sebagai imbalan atas pembatasan yang tidak memadai pada program nuklir,” katanya di awal pertemuan kabinet, seperti dilaporkan Jerusalem Post.

“Ini adalah pesan yang kami sampaikan dalam segala hal, baik ke AS maupun ke negara-negara lain yang sedang bernegosiasi dengan Iran,” tambahnya.

Bennett menambahkan bahwa Menteri Luar Negeri Yair Lapid akan menyampaikan pesan yang sama kepada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di London dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris minggu ini.

Pada awal November lalu Kementerian Luar Negeri Iran mengumumkan bahwa perundingan yang bertujuan memulihkan kesepakatan nuklir Iran dengan sejumlah negara terkemuka dunia akan dimulai pada hari ini, Senin (29/11/21), di Wina.

Enam putaran pembicaraan telah diadakan di kota yang sama pada April dan Juni lalu dan kemudian terhenti akibat pilpres Iran. [Tp]


Tinggalkan Komentar