telusur.co.id - Menteri Pertahanan Iran Amir Nasirzadeh menegaskan negara republik Islam ini mampu menyerang Israel dengan skala puluhan kali lipat serangan sebelumnya, yang bersandi True Promise II (Janji Setia II).

Dilaporkan Al Alam, Ibrahim Rezai, juru bicara Komite Keamanan Nasional di Parlemen Iran di hadapan Nasirzadeh dalam rapat Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri di parlemen, Selasa (29/10/24), mengatakan bahwa serangan terbaru Israel terhadap Iran bertujuan menghambat kemampuan ofensif dan defensif Iran, namun gagal total.

Rezai mengutip pernyataan Nasirzadeh bahwa siklus produksi rudal dan sistem pertahanan tidak mengalami kerusakan serius akibat serangan Israel, kerusakan itu telah diperbaiki, dan bahwa 90% rudal Iran telah menimpa target-targetnya dalam Operasi True Promise II, namun Israel merahasiakan realitas yang terjadi.

Rezai kemudian mengutip pernyataan Nasirzadeh bahwa Iran mampu melakukan puluhan operasi yang serupa dengan True Promise II, dan bahwa negara ini memiliki daya defensif yang tinggi.

Menurut Rezai, para peserta rapat itu menyatakan protes mereka terhadap Irak dan Yordania, yang membuka wilayah udara mereka bagi Israel untuk menyerang Iran.

Dia menyebutkan bahwa beberapa topik dibahas dalam pertemuan tersebut, termasuk perlunya operasi proaktif dan tegas melawan Israel untuk menghancurkan ambisi entitas Zionis ini dan perlunya memperkuat sistem pertahanan dan mengadopsi strategi perang asimetris.

Sementara itu, Juru bicara pemerintah Iran Fatemeh Mohajerani mengatakan, “Republik Islam (Iran) telah memutuskan untuk menaikkan anggaran sektor militer untuk tahun depan sebesar 200%.”

Mohajerani menekankan, “agresi Israel” terhadap Iran adalah pelanggaran kedaulatan negaranya, dan Iran akan menggunakan haknya untuk merespons dengan cara terbaik.”

“Dewan Tinggi Keamanan Nasional akan menentukan waktu dan cara tanggapan Iran terhadap agresi Israel,” imbuhnya.

Dia menambahkan bahwa diplomasi aktif Kementerian Luar Negeri Iran terus berlanjut, dan “keinginan musuh untuk menyerang Iran telah menurun.”

Mohajerani juga menyebutkan, solidaritas negara-negara kawasan dan Eropa dengan Iran dalam menghadapi agresi  Israel membawa pesan penting. [Tp]