telusur.co.id - Jubir Kementerian luar Negeri Iran Esmail Baghaei menegaskan bahwa meskipun negara republik Idlam ini mendapat pesan-pesan tertentu dari berbagai negara Barat, namun Iran tidak akan mengabaikan haknya untuk membalas serangan Israel.
“Bagi semua orang sudah jelas bahwa Republik Islam Iran tidak akan beralih dari haknya membalas agresi Rezim Zionis,” ujarnya dalam jumpa pers pada hari Senin (28/10/24), dilansir Al Alam.
“Ini adalah hak yang menjadi tanggung jawab pemerintah Republik Islam Iran, dan juga merupakan hak yang “sesuai hukum internasional” dimiliki bagi setiap negara yang menjadi sasaran agresi dan penggunaan kekerasan secara ilegal,” sambungnya.
Dia juga mengatakan, terlepas dari pembicaraan yang terjadi dengan Barat, tanggapan Iran bersifat pasti dan serius sesuai tuntutan dan dengan kondisi yang akan diputuskan dan ditentukan oleh Iran sendiri dan angkatan bersenjatanya serta para pejabat terkait.
Mengenai penggunaan wilayah Irak oleh rezim Zionis dalam serangan terhadap Iran, dia menyinggung kewajiban hukum, moral dan internasional suatu negara untuk tidak memberikan wilayahnya kepada negara ketiga untuk menyerang wilayah negara lain.
“Kami yakin tidak ada negara tetangga kami yang melakukan hal seperti itu. Menurutnya, kami ingin pemerintah Irak menyatakan komitmennya untuk mengambil tindakan, termasuk dengan mendaftarkan protes ke PBB,” ujar Baghaei.
Mengenai tujuan kunjungan Menlu Iran Abbas Araghchi ke Mesir, Jubir Kemlu Iran menyatakan, pembicaraan dengan Mesir mengenai pembentukan hubungan bilateral resmi sedang berlangsung, namun konsultasi belakangan ini difokuskan pada isu-isu regional.
Sementara itu, Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Mayjen Hossein Salami, menilai agresi Israel terhadap Iran sebagai pertanda kesalahan perhitungan dan ketidakmampuan Israel dalam menghadapi pejuang kubu perlawanan di medan perang.
Dalam sebuah surat yang dikirim pada hari Minggu kepada Panglima Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Abdul Rahim Mousavi, Salami menyampaikan belasungkawa atas gugurnya empat tentara Iran di pangkalan pertahanan udara Khatam al-Anbia sebagai akibat serangan Israel.
“Tindakan ilegal yang dilakukan oleh entitas Zionis pembunuh anak gagal mencapai tujuannya yang menjijikkan. Berkat kesiapan pertahanan udara Iran di medan perang, tindakan ilegal ini membuktikan kesalahan perhitungan dan ketidak berdayaan entitas ini di depan para pejuang front besar perlawanan Islam, khususnya di Gaza dan Lebanon, sehingga tentu saja, dampak pahitnya tidak akan terbayangkan oleh para penjajah itu,” kata Salami. [Tp]