telusur.co.id - Beredar laporan dari media-media massa Israel bahwa Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Anthony Blinken, dikabarkan mengangkat wacana normalisasi hubungan Israel dan Indonesia pada saat mengunjungi Jakarta pada 13-14 Desember lalu.
Terkait itu, anggota Komisi I DPR Sukamta, menaruh harapan kepada Menlu RI Retno Marsudi yang konsisten terus mendukung pembebasan Palestina dari penjajahan Israel. Pemerintah Indonesia diharapkan tidak membangun hubungan diplomatik dengan Israel.
"Harapan kami agar Pemerintah RI tidak akan membangun hubungan diplomatik apapun dengan Israel dalam pertemuan dengan Menlu AS, Anthony Blinken,” kata Sukamta kepada wartawan, Sabtu (25/12/21).
Menurut Sukamta, tawaran normalisasi dari AS ini, tentu dengan iming-iming menggiurkan. Maka tidak mengherankan banyak negara yang dahulu tidak membangun hubungan diplomatik dengan Israel kemudian berubah sikap, luluh dengan beragam tawaran AS.
Terlebih, Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, memiliki posisi sangat strategis dan akan memberikan dampak signifikan jika bersedia menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Sukamta mengingatkan, godaan normalisasi dengan Israel ini luar biasa. Sejak zaman presiden Donald Trump, tawaran turut serta dalam Kesepakatan Abraham, banyak negara telah beralih sikap.
Sebagai informasi, AS sejak pemerintahan Donald Trupms menggulirkan sebuah perjanjian yang disebut Kesepakatan Abraham. Kesepakatan Abraham adalah perjanjian normalisasi yang ditandatangani antara Israel dan beberapa negara mayoritas muslim seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Yordania, Mesir, Sudan, dan Maroko
"Namun, kita harus ingat bahwa urusan normalisasi dengan Israel ini lebih dari urusan ekonomi tapi urusan hutang sejarah, amanat konstitusi dan pesan Proklamator Republik Indonesia, Bung Karno," ucapnya.
Politikus PKS ini menjelaskan bahwa dukungan perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka sesuai dengan isi pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, "bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan".
Selain itu, Palestina adalah negara yang pertama mengakui kemerdekaan Republik Indonesia melalui seorang Mufti Palestina, Muhammad Amin Al Husaini. Dukungan Palestina ini menggerakan negara-negara lain untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.
Terakhir, harus ingat pesan Bung Karno bahwa, "Selama kemerdekaan Bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah Bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel".[Fhr]