Buka Pameran EDRR, Pratikno: Lewat Teknologi, Kita Berusaha Kurangi Risiko Bencana - Telusur

Buka Pameran EDRR, Pratikno: Lewat Teknologi, Kita Berusaha Kurangi Risiko Bencana


telusur.co.id -  Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, resmi membuka pameran internasional bidang penanggulangan bencana, Emergency Disaster Reduction and Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025, yang digelar pada 13–15 Agustus, di, Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta.

Dalam sambutannya, Pratikno menekankan pentingnya koordinasi, sinkronisasi, dalam penanganan risiko bencana di Indonesia, antar kementerian/lembaga negara. 

"Kita ingin menyelamatkan nyawa, mengurangi risiko semaksimal mungkin. Karena kerugian yang harus diderita oleh korban bencana, baik oleh pemerintah, oleh masyarakat, oleh publik secara keseluruhan, itu jumlahnya sangat-sangat besar," kata Pratikno, Rabu (13/8/2025).

Pratikno memastikan, Kemenko PMK bekerja sama dengan BNPB akan terus mengurangi risiko bencana semaksimal mungkin, demi menyelamatkan nyawa, dan meminimalkan kerugian bagi masyarakat, pemerintah, dan publik. Karenanya, melalui peran teknologi, baik Artificial Intelligence (AI), drone sangat penting dalam mengurangi risiko bencana, memitigasi, dan merespons cepat dalam situasi sulit.

"Jadi, kalau pemerintah itu mengeluarkan uang untuk penanganan pencanaan, sebetulnya yang ditangani oleh publik bisa empat kali lipat. Oleh karena itu, kita berkepentingan untuk mengurangi risiko bencana sekecil-kecilnya, menyelamatkan manusia. Jangan sampai ada korban yang banyak ya, semaksimal mungkin tidak ada korban, " tegasnya. 

Untuk itu, lanjut Pratikno, pemerintah ingin mengajak kerja sama internasional dalam mengembangkan inovasi dan teknologi, terutama karena Indonesia memiliki risiko bencana yang cukup besar. Sedangkan pameran ini tujuannya untuk menurunkan risiko bencana dan mencegahnya dengan mengintegrasikan teknologi, ilmu pengetahuan, dan sumber daya manusia yang tangguh.

"Jadi, itu pentingnya Expo ini bagi penurunan risiko bencana, sekaligus juga bagaimana kita mencegahnya. Semuanya harus tangguh, ya oangnya harus tangguh, pemerintahnya harus tangguh, tetapi teknologi, ilmu pengetahuan juga harus tangguh," tukasnya. 

Andy Wismarsyah, Presiden Direktur Seven Event sebagai penyelenggara EDRR Indonesia 2025, menambahkan, mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana di Indonesia, sangat penting. 

Menurut dia, ada tiga pilihan untuk mengurangi dampak bencana, pertama menjauhkan bencana dari masyarakat, dan ini sulit dilakukan. Kedua, menjauhkan masyarakat dari bencana, hal ini bisa dilakukan tapi memiliki tantangan. 

"Nah, pilihan terakhir (ketiga), kita adalah hidup berdampingan dengan resiko bencana. Tapi hidup berdampingan dengan resiko bencana itu membawa konsekuensi. Salah satunya harus mitigasi secara ketat," kata Andy. 

Menurut Andy, mitigasi secara ketat itu memerlukan peralatan-peralatan, teknologi, pengetahuan yang ada di pameran ini. Oa mencontohkan, teknologi seperti drone modern dapat membantu memetakan daerah rawan bencana dan melakukan mitigasi. Peralatan seperti mobil dan peralatan lainnya juga sangat membantu. Ia mendorong pembelajaran dari negara-negara lain dan pengembangan industrialisasi di Indonesia untuk produksi peralatan kebencanaan.

"Makanya kita mencoba untuk mendorong sebenarnya apa yang sudah dilakukan oleh negara-negara lain kita pelajari. Tetapi jangan lupa kita juga harus memproduksi, membuat satu industrialisasi di Indonesia yang terkait dengan peralatan kebencanaan, agar kita semua menjadi tangguh. Dan peralatan itu harus ada di daerah-daerah lawan bencana. Sehingga tantangan bagi kita adalah mendeliver itu ke daerah-daerah lawan bencana," kata Andy.[Nug] 


Tinggalkan Komentar