telusur.co.id - Letjen TNI (Purn) Thamrin Marzuki mengundurkan diri dari posisinya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia masa bakti 2019-2023 menjelang diadakannya Musyawarah Nasional (Munas) Taekwondo Indonesia.
"Saya Ketum PB.TI masa bakti 2019-2023, demi menjaga situasi yang kondusif menjelang Munas, menjaga soliditas Pengprov dan pengurus PB.TI yang sudah terkotak-kotak kemarin saat mencari dukungan hingga saat ini, dan untuk prestasi olahraga Taekwondo yang akan datang, maka saya menghadap Bapak Ketum KONI Pusat. Saya menyatakan mengundurkan diri sebagai Ketum PB.TI dan Calon Ketum PB.TI masa bakti 2023-2027,” kata Thamrin Marzuki dalam keterangannya, Kamis (31/8/23).
Pengunduran diri Thamrin Marzuki disampaikan setelah dirinya memimpin rapat dengan beberapa Pengprov TI pada Kamis.
Seusai rapat tersebut, Thamrin langsung menyerahkan surat pengunduran diri kepada Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.
Dengan demikian, Munas Taekwondo yang semula dijadwalkan akan dilaksanakan pada 4 September ditunda. Saat ini KONI Pusat menjadi pengganti sementara dari tugas yang diemban oleh Ketum Taekwondo Indonesia hingga waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
"Saya mengucapkan terima kasih serta penghargaan setinggi – tingginya dan hormat saya kepada Bapak Letjen TNI Purn Thamrin Marzuki atas kebesaran hati mengundurkan diri dari kontestasi dari pencalonan Ketum PBTI ini dan beliau mengundurkan diri sebagai Ketum PBTI, pengunduran diri ini adalah salah satu pilihan terbaik untuk menjaga kondusif dalam organisasi”, kata Ketum KONI Pusat Marciano Norman.
Marciano Norman berharap agar PBTI menjadi organisasi yang kembali solid dan tidak terpecah belah.
“Saya minta organisasi PBTI kembali solid, tidak terpecah belah, KONI dan PBTI itu ada untuk melayani atletnya, yang harus muncul setiap saat adalah prestasi atlet dari hasil pembinaan bukan kegaduhan organisasi. Oleh karena itu saya mengajak untuk merenung kembali untuk mengantar atlet meraih mimpinya”, tegas Marciano Norman saat memberikan keterangan pers.
Sebelumnya, Thamrin Marzuki telah lolos verifikasi Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) sehingga ia ditetapkan sebagai calon tunggal.
Namun, dalam proses penjaringan dan penyaringan terjadi dinamika yang tidak sehat dan berpotensi memecah belah soliditas organisasi yang sudah dibina sekian lama. Untuk mencegah terjadinya semua itu, mengundurkan diri menjadi pilihan terbaik Thamrin.[Fhr]