Jerman Pecah Rekor Lonjakan Kematian Akibat Covid-19 - Telusur

Jerman Pecah Rekor Lonjakan Kematian Akibat Covid-19


telusur.co.id ─ Pemerintah Jerman mengumumkan rekor angka kematian harian yaitu 351 orang dan kasus akibat infeksi Covid-19 mencapai 79.051 per Kamis.

Lembaga kesehatan, Institut Robert Koch (RKI) menyatakan, penambahan kasus kematian itu membuat total kematian Covid-19 di Jerman mencapai 100.119 jiwa.

"Tingkat rata-rata infeksi mingguan juga mencapai angka tertinggi dengan 419,7 infeksi per 100 ribu orang," ujar RKI, dilansir AFP.

Lonjakan kasus Covid-19 yang melanda Jerman, membuat sektor kesehatan negara itu meminta bantuan rumah sakit di tempat lain di Uni Eropa, lantaran ruang perawatan intensif (ICU) di sejumlah rumah sakit penuh.

Kepala Asosiasi Interdisipliner Jerman untuk Perawatan Intensif dan Pengobatan Darurat, Gernot Marx mengatakan, sejumlah rumah sakit kewalahan dan kelebihan beban. Sehingga mereka harus memindahkan pasien Covid-19 ke luar negeri.

Krisis kesehatan yang meningkat menimbulkan tantangan langsung bagi pemerintah koalisi baru yang akan mengambil alih dari kabinet Angela Merkel, Desember mendatang.

Wakil kanselir Jerman, yang akan menjadi Kanselir, Olaf Scholz, telah menyampaikan dukungan terkait wajib vaksinasi bagi tenaga kesehatan. Ia juga meminta pemerintah baru akan melakukan segala kemungkinan untuk membawa Jerman melewati gelombang keempat ini.

"Situasinya serius," kata Scholz usai mengumumkan koalisi dengan Partai Hijau dan partai Liberal (FDP).

Lonjakan di Jerman terjadi ketika Eropa kembali menjadi pusat pandemi. Benua Biru itu harus berjuang meningkatkan program vaksin di beberapa negara, menghadapi varian Delta yang sangat menular, musim dingin. Varian delta yang teridentifikasi di India itu disebut lebih agresif di cuaca dingin.

Menurut perhitungan AFP, pekan lalu lebih dari 2,5 juta kasus dan nyaris 30 ribu kematian yang berkaitan dengan Covid terjadi di Eropa. Angka tersebut membuat negara itu menjadi wilayah yang paling parah terdampak virus corona.

Laporan: Nadhifa Putri Nauramiyanti


Tinggalkan Komentar